Suara.com - Pengamat politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) menanggapi proyeksi pertumbuhan nasional yang mengalami penurunan.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini kembali revisi oleh Bank Indonesia (BI). Pertumbuhan ekonomi nasional yang sebelumnya diproyeksikan di angka 4,8 hingga 5,8 persen sekarang dipangkas menjadi 4,1 hingga 5,1 persen.
Herry Mendrofa, selaku Direktur Eksekutif CISA memprediksi janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut pertumbuhan ekonomi di tujuh persen tidak dapat dioptimalkan.
"Janji politik Presiden Jokowi saat jadi Capres adalah pertumbuhan ekonomi di tujuh persen sepertinya tidak dapat dioptimalkan, hingga akhir periodenya," kata Herry Mendrofa melalui keterangan pers, Rabu (21/4/2021).
Menurut Herry, ketidakoptimalan tersebut selain faktor pandemi juga Sumber Daya Manusia (SDM) yang membidangi ekonomi dianggap belum memberikan kontribusi penuh pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Selain faktor pandemi Covid-19 penyebab mandeknya proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional juga muncul dari Menko Perekonomian, Mendag, Menperin, BKPM termasuk BI yang tidak bisa menyajikan inovasi di sektor tersebut," ujar Herry.
Direktur Eksekutif CISA ini mendorong agar Jokowi dalam melakukan resuffle mendatang juga menyoroti bidang ekonomi.
"Target pertumbuhan ekonomi kan terus diturunkan, pasti ada persoalan di sektor ini. Perlu diresuffle Menteri di sektor ini. Jangan sampai pemerintahan Jokowi justru meninggalkan Legacy buruk di bidang ekonomi," kata Herry Mendrofa.
Herry juga mendorong supaya Pemerintah lebih serius untuk menggarap persoalan ekonomi apalagi ada rencana pemindahan ibukota yang semestinya juga dipertimbangkan.
Baca Juga: Tidak Ada Reshuffle Hari Ini, Lihat Potret Jokowi dan Syahrul Yasin Limpo
"Pemerintah sepertinya tidak memiliki konsep ekonomi yang kuat. Selama ini ternyata fokusnya pada infrastruktur termasuk pemindahan Ibukota yang seharusnya dipertimbangkan karena akan menimbukan pembengkakan anggaran," kata Herry.
Pada kesempatan yang sama, CISA juga menegaskan agar pemerintah dalam memberikan subsidi UMKM lebih memperhatikan prinsip tepat guna dan tepat sasaran.
"Saya melihat subsidi UMKM atau bantuan usaha lainnya itu tidak terealisasi dengan baik. Malah cenderung tidak tepat sasaran. Pengawasan Pemerintah kurang. Hal ini pun harus perlu dimaksimalkan," kata Herry Mendrofa memungkasi.
Tag
Berita Terkait
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
-
Program Belanja 2025 Tembus Transaksi Rp272 Triliun
-
Usai Ancam Bekukan Bea Cukai, Purbaya: Sekarang Lebih Aktif Razia, Hampir Sulit Disogok
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja