Suara.com - Eks pentolan FPI Habib Rizieq Shihab mengaku sempat dilarang untuk pulang tinggalkan perawatannya di RS UMMI Bogor. Namun Rizieq mengaku ada faktor yang membuat dirinya akhirnya memutuskan untuk pulang.
Hal itu disampaikan Rizieq dalam sidang lanjutan kasus swab test RS UMMI di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu (21/4/2021).
Awalnya Rizieq mengaku memang sempat mendapat larangan untuk pulang tinggalkan RS UMMI oleh dr Nerina Mayakartifa yang kala itu memantau kesehatan Rizieq selama dirawat. Ia pun menyampaikan permohonan maaf dalam ruang sidang kepada dr Nerina.
"Jadi bahwa ibu dokter Nerina tidak mengizinkan saya pulang awalnya karena belum tuntas pengobatannya, saya minta maaf pada saat itu saya bersikeras saya mau pulang," kata Rizieq dalam persidangan.
Menurutnya, alasan mengapa dirinya pulang lantaran mengaku tak kuat mendapatkan sejumlah tekanan-tekanan. Pertama tekanan dari media kemudian tekanan dari adanya ancaman laporan polisi.
"Karena saya nggak bisa mendapat tekanan-tekanan, dan tekanan yang paling berat bu Nerina maaf tanggal 28 November jam 00.00 (WIB) dinihari, RS Ummi dan dokternya dilaporkan ke polisi saya jadi beban," tuturnya.
"Kok gara-gara saya dirawat disini dokternya dilaporkan, perawatnya dipaksa jadi saksi. Menurut catatan saya di RS Ummi yang diseret sebagai tersangka, terdakwa, maupun saksi ada direktur utama (RS Ummi), satu direktur umum, ada dua dokter, dua perawat, satu satpam, satu pemilik rumah sakit dan termasuk tiga dari tim MER-C," sambungnya.
Lebih lanjut, atas dasar itu Rizieq kemudian diperkenankan pulang oleh pihak RS UMMI termasuk dr Nerina dengan catatan didampingi oleh tim MER-C.
"Jadi sekali lagi saya tak mau memaksa pulang, tapi situasi yang luar biasa saya malu sekali, betul-betul malu kok rumah sakit udah begitu baik, kok ada dirutnya dipidanakan, dokter jadi saksi itu yang membuat saya harus keluar (pulang)," tuturnya.
Baca Juga: Sakit Tenggorokan, Cerita Dokter MER-C Curigai Rizieq Kena Covid-19
Dalam kasus swab test RS UMMI, Habib Rizieq Shihab didakwa dianggap telah menyebarkan berita bohong atau hoaks yang menyebabkan keonaran soal kondisi kesehatannya yang terpapar Covid-19 saat berada di RS UMMI Bogor.
Habib Rizieq dalam perkara tersebut didakwa dengan Pasal 14 ayat (1), ayat (2), Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan/atau Pasal 14 ayat (1), ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan/atau Pasal 216 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Berita Terkait
-
Peringati Hari Kartini, Anies Kenang Srikandi Nakes Berjuang Lawan Pandemi
-
Sakit Tenggorokan, Cerita Dokter MER-C Curigai Rizieq Kena Covid-19
-
Saksi Ungkap Pernyataan Dirut RS UMMI Berbeda Terkait Kondisi Habib Rizieq
-
Ungkap Alasan Tutupi Hasil Tes Covid-19, Rizieq: Saya Tak Mau Dipolitisir
-
Sebelum Reaktif Covid-19, Saksi Sebut Habib Rizieq Sakit Tenggorokan
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan