Suara.com - KASAL Laksamana TNI Yudo Margono disebut menjadi orang paling bertanggung jawab atas tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402. Hal tersebut disampaikan Pengamat Militer dan Intelijen, Susaningtyas.
“KASAL harus bertanggung jawab,” kata Susaningtyas saat dihubungi Suara.com, Senin (26/4/2021).
Pernyataan tegas itu disampaikan Susaningtyas mengingat dalam kurun waktu kurang satu tahun, dua kapal milik TNI AL tenggelam.
Sebelumnya, Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Jakarta-541 tenggelam di perairan Timur Laut Pulau Kangean, Jawa Timur, Selasa (14/7/2020).
Berselang itu, kekinian disusul KRI Nanggala 402, tenggelam bersama 53 awaknya di perairan Bali saat akan melakukan latihan uji rudal pada Rabu (21/4/2021).
“Karena belum setahun sudah dua KRI alami kecelakaan. Juli 2020 KRI TELUK JAKARTA tenggelam. Kedua KRI Nanggala hilang dalam tugas,” tegas Susaningtyas.
Di samping itu dia juga mengkritisi persiapan dari kapal dan awaknya sebelumnya melakukan latihan.
Berdasarkan informasi yang diterimanya jelang keberangkatan KRI Nanggala 402 ke perairan Bali, hanya melakukan persiapan selama dua minggu.
“Persiapan latihan perang harus matang dulu. Persiapan memakan waktu 2 bulan. Lah ini hanya seminggu kan tidak paripurna. Persiapan latihan perang mencakup alutsista, kesiapan pengawak alutsista dan lain-lain,” jelasnya.
Baca Juga: Soal KRI Nanggala 402, Pengamat: Alarm Bagi Pemerintah Evaluasi Alutsista
Karena sejumlah hal itu Susaningtyas mendesak pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh.
“Kejadian ini harus menjadi peluit peringatan agar pemerintah mengevaluasi alutsista yang kita miliki, sistem perawatan (MRO),” kata dia.
Salah satu bentuk evaluasi terkait anggaran dan pendidikan prajurit TNI AL.
“Berikut juga kebijakan anggaran pertahanan serta penerapannya,” kata Susaningtyas.
“Evaluasi lembaga pendidikan TNI juga harus dilakukan agar para perwira mendapat kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan juga teknologi alutsista yang mumpuni,” sambungnya.
Sementara itu diketahui, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengklaim kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam bukan karena human error.
Berita Terkait
-
Awak KRI Nanggala Gugur, Sekolah Pencawan Kibarkan Bendera Setengah Tiang
-
Apa yang Terjadi pada KRI Nanggala-402 di Detik-detik Terakhirnya?
-
Soal KRI Nanggala 402, Pengamat: Alarm Bagi Pemerintah Evaluasi Alutsista
-
KRI Nanggala 402 Tenggelam, Saatnya Pemerintah Evaluasi Alutsista
-
Kenangan Keluarga Kru KRI Nanggala Serda Hendro: Baru Kirim Baju Kopaska
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Palu Hakim Lebih Ringan dari Tuntutan, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Divonis 4,5 Tahun Penjara
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Misteri Dosen Untag Tewas di Hotel: Autopsi Ungkap Aktivitas Berlebih, Mahasiswa Soroti Kejanggalan
-
Kompak Berkemeja Putih, Begini Penampakan 23 Terdakwa Demo Agustus di Ruang Sidang
-
Deretan Fakta AKBP Basuki, Benarkah Ada Hubungan Spesial di Balik Kematian Dosen Untag?
-
KPK Periksa Tiga Kepala Distrik Terkait Korupsi Dana Operasional di Papua
-
Semeru 'Batuk' Keras, Detik-detik Basarnas Kawal 187 Pendaki Turun dari Zona Bahaya
-
Geger Kematian Dosen Cantik Untag: AKBP Basuki Dikurung Propam, Diduga Tinggal Serumah Tanpa Status
-
Pohon 'Raksasa' Tumbang di Sisingamangaraja Ganggu Operasional, MRT Jakarta: Mohon Tetap Tenang
-
262 Hektare Hutan Rusak, Panglima TNI hingga Menhan 'Geruduk' Sarang Tambang Ilegal di Babel