Suara.com - WHO mengatakan telah memindahkan lebih dari 2.600 ahli dari berbagai program, termasuk polio dan tuberkulosis, untuk bekerja dengan otoritas kesehatan India guna membantu menanggapi pandemi.
Kepala WHO pada Senin (26/4/2021), menyuarakan kekhawatiran atas gelombang kasus Covid-19 yang memecahkan rekor dan kematian di India.
"Situasi di India sangat memilukan," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir laman Hindustantimes, Selasa (27/4/2021).
Komentarnya muncul ketika India memerangi gelombang bencana virus corona yang telah membanjiri rumah sakit dan krematorium.
Lonjakan dalam beberapa hari terakhir telah melihat keluarga pasien turun ke media sosial untuk meminta pasokan oksigen dan lokasi tempat tidur rumah sakit yang tersedia.
Kondisi ini memaksa ibu kota New Delhi untuk memperpanjang aturan lockdown selama seminggu.
"WHO melakukan segala yang kami bisa, menyediakan peralatan dan pasokan penting," kata Tedros.
Dia mengatakan, badan kesehatan PBB antara lain mengirimkan ribuan konsentrator oksigen, rumah sakit lapangan bergerak prefabrikasi dan persediaan laboratorium.
WHO juga mengatakan telah memindahkan lebih dari 2.600 ahli dari berbagai program, termasuk polio dan tuberkulosis, untuk bekerja dengan otoritas kesehatan India guna membantu menanggapi pandemi.
Baca Juga: Google Kucurkan Dana Rp 261 Miliar untuk Atasi Covid-19 di India
Negara berpenduduk 1,3 miliar telah menjadi hotspot terbaru dari pandemi yang telah menewaskan lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia.
AS dan Inggris menggunakan ventilator dan bahan vaksin untuk membantu India mengatasi krisis, sementara sejumlah negara lain juga menjanjikan dukungan.
Tedros pada hari Senin menyesalkan bahwa jumlah kasus baru global telah meningkat selama sembilan minggu terakhir berturut-turut.
"Singkatnya, ada hampir banyak kasus di seluruh dunia minggu lalu seperti dalam lima bulan pertama pandemi," katanya.
Amerika Serikat tetap menjadi negara yang paling parah terkena dampak, dengan sekitar 572.200 kematian dan lebih dari 32 juta infeksi, diikuti oleh Brasil dan Meksiko.
Tetapi India, di tempat keempat, dalam beberapa hari terakhir telah mendorong jumlah kasus global.
Berita Terkait
-
Virus COVID-19 B 1617 India Masuk Indonesia, 10 Orang Terinveksi
-
Menkes: Hati-hati, Mutasi Virus India Sudah sampai Indonesia
-
Kasus COVID-19 di India Meningkat Tajam, Apa Penyebabnya?
-
Khawatir Bawa Virus Covid-19, Thailand Tangguhkan Pelancong dari India
-
Menkes: 10 Warga Indonesia Terkonfirmasi Covid-19 Varian Baru dari India
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Penampakan 200 Motor Baru, Siap Jadi Doorprize Utama di HUT ke-80 TNI di Monas
-
Kebakaran di Glodok Plaza pada Sabtu Malam, Api Berkobar di Kios HP Lantai Bawah
-
PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit