Suara.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak merekomendasikan pembukaan sekolah tatap muka pada saat ini, sebab pandemi Covid-19 di tanah air belum terkendali.
Ketua Umum IDAI Aman B Pulungan mengatakan, bahwa syarat utama sekolah bisa dibuka kembali antara lain laju penularan atau positivity rate di bawah 5 persen dan menurunnya tingkat kematian.
"Melihat situasi dan penyebaran Covid-19 di Indonesia, saat ini sekolah tatap muka belum direkomendasikan," kata Aman dalam keterangannya.
Indikator lain yang belum mendukung sekolah tatap muka saat ini adalah ditemukannya varian baru corona sejak Maret 2021 serta cakupan vaksinasi Covid-19 yang belum mencapai target kekebalan kelompok.
"Jika sekolah tatap muka tetap dimulai, maka harus menyiapkan blended learning, anak dan orang tua bebas memilih online atau offline, anak yang belajar online dan offline harus memiliki hak dan perlakuan yang sama," tegasnya.
Semua guru dan pengurus sekolah yang berhubungan dengan anak dan orang tua harus sudah divaksin, serta waktu dan kegiatan di sekolah harus dibatasi.
"Guru dan sekolah hendaknya mencari inovasi baru, misalnya memanfaatkan belajar di ruang terbuka seperti taman, lapangan, dan alam terbuka," ucapnya.
Dia menegaskan, kesehatan dan keselamatan anak terjamin dalam konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) 20 November 1989 dan Keputusan Presiden Indonesia No 36 tahun 1990.
Sejauh ini, Kemendikbud mencatat dari 432 ribu sekolah yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan, baru 238 ribu sekolah yang sudah mengisi daftar periksa prokes sebagai syarat pembelajaran tatap muka.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Belum Mulai, Kasus Covid-19 di Karangasem Naik
Berita Terkait
-
Sekolah Tatap Muka Belum Mulai, Kasus Covid-19 di Karangasem Naik
-
Pelajar di Batam Mulai Sekolah Tatap Muka, Kecuali Kelas 1,2,3 Setingkat SD
-
Jika Langgar Prokes, Pemprov DKI Ancam Tutup Sekolah Peserta Uji Coba PTM
-
Ancang-Ancang, Jogja Rencanakan Uji Coba KBM Tatap Muka SD-SMP pada Mei
-
Masih Takut Corona, Belajar Tatap Muka SMPN 4 Gresik Diikuti 3 Siswa
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Restoran, Korban Dipukul Botol hingga Dihajar Kursi!
-
Gus Tajul Tegaskan Surat Pemberhentian Gus Yahya Sah, Meski Tanpa Stempel Resmi PBNU
-
Pemerintah Usul Hapus Pidana Minimum Kasus Narkotika, Lapas Bisa 'Tumpah' Lagi?
-
Heboh SE Pencopotan Gus Yahya, Komando PBNU Diambil Alih KH Miftachul Akhyar
-
Rano Karno: Lewat LPDP Jakarta, Pemprov DKI Kejar Tambahan Tenaga Dokter Spesialis
-
Katib PBNU Tajul Mafakhir ke Gus Yahya: Tak Terima Dicopot? Bawa ke Majelis Tahkim
-
BPJS Kesehatan Ungkap Data Mengejutkan: 454 Puskesmas Belum Memiliki Dokter Umum
-
Penyisiran Ulang Sungai di Bogor, Polisi Temukan Rahang Bawah Diduga Milik Alvaro
-
Pakar Hukum UGM Ingatkan KPK Soal Kasus ASDP: Pastikan Murni Fraud, Bukan Keputusan Bisnis
-
Polisi Jadi 'Beking' Korporasi Perusak Lingkungan, Masyarakat Sipil Desak Reformasi Mendesak