Suara.com - Rusia berencana membangun museum untuk tokoh Uni Soviet, Josef Stalin. Salah satu cabang komunis, Nizhny Novgorod mengatakan para pemimpin partai regional akan meletakkan batu fondasi Stalin Center pada 8 Mei.
Menyadur The Moscow Times, Kamis (29/4/2021), seorang pemimpin Partai Komunis Bor meluncurkan monumen Stalin musim panas lalu saat Rusia memperingati 75 tahun kemenangan Soviet dalam Perang Dunia II dengan parade militer.
"Pembangunan itu harus jadi langkah pertama dalam membuka museum serupa di semua wilayah Rusia," kata cabang Partai Komunis cabang Nizhny Novgorod dalam sebuah pernyataan.
"Ini akan memberikan dorongan yang kuat untuk pendidikan patriotik generasi muda dan perjuangan melawan pemalsuan dan penulisan ulang sejarah."
Partai Komunis menggambarkan museum ini sebagai "aula yang didedikasikan untuk periode berbeda dalam kehidupan Generalissimus Soviet". Pemimpin Partai Komunis Rusia Gennady Zyuganov menyambut baik ide tersebut.
“Ada Yeltsin Center sebagai simbol runtuhnya oligarki liberal negara, mengapa tidak berpikir untuk mendirikan sebuah pusat yang akan melambangkan penciptaan?”
Setelah wafat tahun 1953, terjadi "pembusukan" terhadap Stalin yang dilakukan Nikita Khrushchev, kaum Trotskyis, dan negara-negara barat.
Secara serampangan, Stalin dituduh melakukan sederet kejahatan yang menyebabkan kematian jutaan orang.
Namun, rakyat Rusia maupun negara-negara baru merdeka pasca-Perang Dunia II banyak memuji Stalin karena berhasil memimpin perang patriotik besar mengalahkan Nazi Jerman.
Baca Juga: Dibunuh Soviet, Kerangka Biarawati dari Era Perang Dunia II Ditemukan
Tak hanya itu, adalah Stalin yang mampu memajukan perekonomian, politik, dan kebudayaan Soviet berhaluan sosialis, melanjutkan proyek sang pendahulu: Vladimir Lenin.
Meski terus dicap buruk oleh lawan-lawan politiknya, rakyat Rusia kekinian justru semakin mencintai Stalin.
Jajak pendapat Levada Center menunjukkan peringkat penerimaan Stalin dalam sejarah mencapai level tertinggi sepanjang masa, sebesar 70 persen.
Dalam survei tahun 2008, dari 51 persen memandang Stalin baik sebagai pribadi. Sementara 41 persen di antaranya mengatakan mereka menghormati Stalin.
Sedangkan 6 persen dari responden Levada Center mengakui bersimpati dan 4 persen mengagumi Stalin.
Hanya gabungan 13 persen yang mengatakan mereka tidak suka, takut, atau membenci Stalin. Kemudian 26 persen tidak memiliki pandangan positif atau negatif tentang pemimpin Soviet itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Hasto Kristiyanto: Respons Bencana Alam Bukan Sekadar Bantuan Cepat
-
Disidak Menteri LH Buntut Banjir, 3 Perusahaan Raksasa Ini Wajib Setop Operasi di Batang Toru
-
Usul Koalisi Permanen, Bahlil Dinilai Ingin Perkuat Stabilitas dan Konsolidasi Golkar