Suara.com - Anggota DPR asal daerah pemilihan Sulawesi Tengah Matindas Rumambi meminta pemerintah pusat dan daerah menumpas anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur yang diduga kuat kembali membunuh dua warga Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, pada Selasa (11/5/2021).
"Sudah banyak tetesan air mata dari anggota keluarga baik dari unsur TNI/Polri dan masyarakat sipil yang keluarga mereka dibunuh oleh teroris pimpinan Ali Kalora itu," katanya di Kota Palu.
Matindas yang juga salah satu anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PDI Perjuangan meminta pemerintah dalam hal ini TNI/Polri untuk segera menyelesaikan kasus-kasus kriminal yang dilakukan selama ini oleh kelompok MIT Poso.
Ia mengatakan sudah sekitar 20 tahun konflik terjadi dan telah merengut banyak korban jiwa tak berdosa dibantai secara sadis oleh anggota teroris MIT Poso.
Pada bulan November 2020, empat warga Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi dibunuh oleh kelompok yang sama.
"Hari ini dua warga Desa Kalimago ditemukan tewas mengenaskan diduga kuat pelakunya adalah kelompok teroris MIT Poso," kata Matindas.
Karena itu, dia mendesak pemerintah melalui TNI/Polri untuk kembali mengejar para teroris sampai mereka semua tertangkap. "Masyarakat mau hidup aman dan nyaman," ujarnya.
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto mengatakan kelompok MIT Poso diduga melakukan pembunuhan terhadap dua warga Desa Kalimago.
Informasi yang diterima dua warga tersebut, yakni Papa Dewi dan Nenek Ubad, yang bekerja sebagai petani di desa itu ditemukan tewas Selasa (11/5/2021), sekitar pukul 08.00 WITA. Dua korban ditemukan dengan kondisi luka di bagian leher.
Baca Juga: Kejar Sisa Teroris MIT di Poso, Mabes Polri Perpanjang Operasi Madago Raya
Diperkirakan pelakunya anggota kelompok MIT karena saksi mengatakan pada saat datang ada yang dikenal, salah satunya DPO MIT, yaitu Qatar.
Saat ini Tim Satgas Madago Raya, TNI, dan Polri masih melakukan penyisiran terhadap pelaku. Sementara warga lainnya yang berada di Desa Kalimago dalam keadaan tenang mengingat lokasi kejadian dengan pemukiman terbilang jaraknya jauh. "Kejadian itu ada di perkebunan," kata Didik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Tidak Diumumkan Besok? Menaker Bocorkan Kenaikan Upah Minimum 2026 Tidak Satu Angka, Ini Alasannya
-
KPK Jelaskan Alasan Pamer Duit Rp300 Miliar yang Diserahkan ke PT Taspen
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik