Suara.com - Seorang ayah di Palestina harus kehilangan istri dan anak-anaknya setelah Israel meluncurkan serangan ke permukiman.
Kini, selain dirinya, yang tersisa dari keluarganya hanyalah sang bayi. Namun, bayinya pun dalam kondisi kritis.
"Tidak ada yang tinggal denganku kecuali kamu," ucap Mohammad Al-Hadidi sembari mencium bayinya yang sedang dirawat di ICU, disadur dari Middle East Monitor, Rabu (19/5/2021).
Al-Hadidi kehilangan istrinya yang berusia 36 tahun bernama Maha, putranya Sohaib (13), Yahya (11), Abdul-Rahman (8), dan Usama (6).
Tragisnya, Al-Hadidi kehilangan anggota keluarganya ketika mereka sedang berkunjung ke rumah paman mereka untuk merayakan Idul Fitri.
"Mereka pergi kepada Tuhan," ujar Al-Hadidi ke Associated Press, saat menceritakan kepergian anak-anak dan istrinya.
"Kami tidak akan bertahan lama di sini. Kami akan mengikuti mereka. Saya berharap dalam waktu singkat kami akan mengikuti mereka," lanjutnya.
Al-Hadidi mengungkapkan jika anak-anaknya, pada malam Hari Raya Idul Fitri meminta izin untuk tinggal di rumah pamannya.
"Saya sendirian dan kemudian pergi tidur. Tiba-tiba, saya terbangun karena suara ledakan besar yang mengguncang seluruh lingkungan. Saya tetap terkejut mendengar ledakan dan serangan lain di kamp pengungsi padat penduduk di barat kota Gaza."
Baca Juga: Hamas Temukan Titik Lemah Sistem Pertahanan Iron Dome Israel
"Saya menerima panggilan telepon yang memberi tahu bahwa ledakan besar itu adalah serangan terhadap rumah saudara ipar saya," katanya.
"Segera, saya berlari untuk melihat tim pertahanan sipil mengevakuasi mayat dari bawah reruntuhan."
Al-Hadidi kini menunggu bayinya, yang menderita tiga patah tulang di kaki kanan dan beberapa memar di wajahnya, untuk meninggalkan rumah sakit. "Saya akan merawatnya sendiri," katanya.
"Israel menyerang rumah yang termasuk anak-anak bahkan tanpa peringatan," katanya. "Apa salah anak-anak ini dibunuh dengan cara ini?"
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa setidaknya 13 keluarga tewas akibat agresi Israel.
Sejak dimulainya serangan Israel di Gaza pada 10 Mei, 213 warga Palestina telah tewas, termasuk 61 anak-anak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya