Suara.com - Seorang reporter berita Israel dipecat setelah mengungkapkan penyesalan jika roket yang diluncurkan dari Lebanon tidak membunuh banyak warga Palestina.
"Sayang sekali, tidak membunuh banyak orang di sana", kata kepala koresponden militer Channel 20 dan komentator militer Kobi Finkler, disadur dari Al Arabiya, Sabtu (22/5/2021).
Pernyataan Finkler tersebut merujuk pada serangan roket yang mendarat di lapangan sepak bola di kota Shefa Amr dekat Haifa.
Tak lama setelah itu, Finkler kemudian mengklarifikasi komentarnya dengan menegaskan kepada pemirsa jika dia "salah bicara".
"Setelah 10 hari pelaporan, saya melihat orang Arab bertepuk tangan atas peluncuran roket dari Lebanon, dan kemudian saya salah bicara. Alih-alih (maksud saya) mengatakan rudal itu bisa mengakibatkan banyak korban," kata reporter pro-Netanyahu tersebut.
Meskipun jaringan televisi pada awalnya menerima klarifikasi dan permintaan maaf Flinker, namun kemudian memutuskan untuk memecatnya.
Anggota Knesset Palestina-Israel Ahmad Tibi mengutuk pernyataan Finkler dan mengungkapkan bagaima jika kondisinya dibalik.
Beberapa anggota parlemen mengecam Channel 20 atas laporan itu, termasuk politisi sayap kiri MK Mossi Raz, yang menuntut Finkler dipecat dari posisinya.
Walikota Shefa Amr juga meminta saluran tersebut untuk merilis pernyataan perminta maaf resmi atas komentar Finkler.
Baca Juga: Anggota DPR Minta Pemerintah Tetapkan Regulasi Dana untuk Palestina
Beberapa roket ditembakkan pada Rabu dari Lebanon selatan menuju Israel. Sebagian besar roket mendarat di daerah terbuka, di laut atau dicegat, menurut tentara Israel.
Meskipun tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, tembakan roket dari Lebanon itu diyakini diluncurkan sebagai balasan atas pemboman Israel di Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, setidaknya 248 warga Palestina, termasuk setidaknya 66 anak-anak, tewas di Gaza.
Korban tewas di Tepi Barat dan Pendudukan Yerusalem Timur telah mencapai setidaknya 27 sejak kekerasan dimulai.
Lebih dari 6.000 warga terluka di seluruh wilayah Palestina. Sebanyak 12 orang Israel juga tewas, menurut otoritas Israel.
Israel dan kelompok Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, menyetujui gencatan senjata pada Jumat dini hari, dan langsung disambut gembira kedua belah pihak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu