Suara.com - Penasihat fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai Gubernur Anies Baswedan tak mungkin menerima rumah mewah di kawasan Kebayoran baru dari pengembang reklamasi seperti informasi yang beredar. Sebab, desain hunian itu disebutnya bukan selera Anies.
Rumah tersebut diketahui berada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kediaman mewah itu memiliki dua tingkat, cat putih, pagar hitam, ornamen emas, dan saat ini sedang dijual.
Menurut Taufik, rumah pribadi yang dimiliki Anies jauh lebih bagus. Sebab Anies memiliki rumah unik di bawah tanah di kawasan Lebak Bulus.
"Kami lihat rumah Pak Anies itu antik loh di dalam tanah, atasnya pendopo bawahnya rumah. Jadi kalau kami ngobrol di pendopo, kita enggak tau di bawah ada rumah," ujar Taufik kepada wartawan, Minggu (23/5/2021).
Karena itu, gambar yang tersebar soal rumah gratifikasi itu disebutnya tak mungkin sebagai rumah Anies.
"Gambar itu kan gambar yang di media sosial ya. Orang bikin gambar itu berarti orang yang nggak paham, nggak kenal Pak Anies," katanya.
Pihak yang menyebar pun disebutnya tak mengerti selera rumah Anies. Karena itu informasi ini dianggapnya sebagai berita bohong atau hoaks.
"Kalau ada orang nyebarin itu orang enggak paham soal tipe Pak Anies. Seleranya enggak ada rumah kaya gitu bukan seleranya dia, nggak ada," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, isu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendapatkan hadiah dari seorang pengembang sebuah rumah menjadi sorotan dari pegiat media sosial Denny Siregar.
Baca Juga: Anies Disebut Terima Rumah dari Pengembang, Gerinda: Itu Fitnah Jahat!
Dalam cuitannya, Denny Siregar mengatakan, bahwa ada isu Anies Baswedan mendapatkan sebuah rumah dari salah satu pengembang.
"Ada isu @aniesbaswedan terima hadiah rumah dari pengembang reklamasi," cuit Denny dikutip Suarabogor.id, Minggu (23/5/2021).
Denny Siregar mempertanyakan kebenaran Anies Baswedan yang diduga menerima pemberian dari seorang pengembang reklamasi.
"Ah, yang bener ??" tulisnya.
Dia meminta agar KPK turun tangan untuk menelusuri isu tersebut.
"Supaya jangan terjadi fitnah, mungkin @KPK_RI bisa bantu selidiki," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun
-
Ketua Majelis Hakim Heran, PT WKM Pasang Patok di Wilayah IUP Sendiri Malah Dituntut Pidana