Suara.com - Seorang dokter di Malaysia baru-baru ini mengungkapkan kekesalannya jika pasiennya tidak mematuhi protokol kesehatan dan terpapar Covid-19 menjelang persalinan.
"Saya hampir tidak pernah membagikan apa yang terjadi di tempat kerja tetapi hari ini saya merasa sangat frustrasi dan terkuras. Perawat saya mengambil gambar ini pada jam 4 pagi hari ini ketika kami menunggu bayi untuk dilahirkan. Ini saya." tulis Dr. Tasha di akun Facebooknya.
Menyadur World Of Buzz, Jumat (28/5/2021) pengalaman yang dialami dokter Tasha tersebut terjadi pada Selasa (25/5) saat dia akan melakukan operasi.
"Pada pukul 03.00 pagi (waktu setempat), kami menerima telepon ini yang meminta kami untuk 'standby' untuk bayi yang akan dilahirkan melalui operasi caesar. Standby adalah saat tim pediatrik hadir saat lahir untuk memastikan resusitasi dilakukan jika diperlukan dan bayinya baik-baik saja pasca persalinan," kata Dr. Tasha dalam postingannya.
"Saya mengalami panggilan yang menantang, untuk memulai karena hanya ada beberapa bayi yang benar-benar sakit membuat tim saya dan saya sibuk sepanjang malam. Kami bekerja terus menerus dari pukul 8 pagi (sehari sebelumnya)." sambung dr Tasha.
Dia kemudian menjelaskan bahwa ketika seorang pasien menjalani operasi caesar, dibutuhkan minimal 10-15 dokter dan staf agar prosedur berjalan lancar.
Dr Tasha melanjutkan bahwa sebenarnya tidak direkomendasikan untuk melakukan operasi pada pukul 04.00 pagi karena hanya ada sedikit petugas. "Jika keadaan darurat terjadi, lebih sedikit bantuan yang tersedia dan segalanya menjadi lebih stres.
"Operasi tadi malam terjadi karena ibunya adalah 'kemungkinan pasien covid-19'. Tes skrining RTK covid-nya kembali positif." ungkap Dr. Tasha.
Hal yang membuat Dr. Tasha geram adalah ketika ibu tersebut ditanya darimana ia tertular Covid-19, "jawabannya adalah bahwa dia pergi 'mengunjungi / bepergian' selama Raya." tulis Dr. Tasha.
Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Perumahan Griya Melati Bogor: Total 85 Orang
"Kerabatnya tidak sehat, namun dia 'memilih' untuk mengunjungi mereka. Ia 'memilih' pergi ke rumah, tidak memakai masker terus menerus, tidak menjaga jarak dan pada dasarnya tidak mengikuti SOP yang tepat." ungkap Dr. Tasha.
"Tidak berhenti sampai di situ. Dia pulang ke rumah dan merasa tidak enak badan, namun dia masih dikunjungi kerabat/teman ke rumahnya sendiri untuk 'mengunjungi'." jelasnya.
Frustrasi
Dr. Tasha mencurahkan rasa frustrasinya setelah kejadian di tempat kerjanya tersebut dan dia terkejut bagaimana orang bisa begitu lalai.
"Saya frustrasi karena selama cobaan berat ini, dia tidak dapat meluangkan waktu 2 menit untuk memikirkan bagaimana hal ini memengaruhi bayinya yang belum lahir. Lupakan memikirkan tentang kami orang asing di garis depan, tetapi dia tidak menyadari bahwa jika dia positif COVID, itu mengubah seluruh pengalaman persalinannya," jelas Dr. Tasha.
Menurutnya, jika pasien positif Covid-19, bayinya harus diisolasi dari ibunya setelah melahirkan dan bayi yang baru lahir harus menjalani serangkaian tes hanya beberapa jam setelah lahir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global