Suara.com - Ada kabar menarik dari Bos TikTok. Setelah berhasil membuat TikTok terkenal dan sukses, hingga bernilai kapital triliunan rupiah, Zhang Yiming mengumumkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Chief Executive Officer (CEO) ByteDance.
Pendiri dan sekaligus pemilik TikTok itu digantikan oleh pendiri ByteDance lainnya dan sebelumnya berkedudukan sebagai Kepala Sumber Daya Manusia, Liang Rubi. Zhang mengundurkan diri dengan alasan ingin merasakan kehidupan yang lebih santai ke depannya dan untuk jangka panjang.
Seperti apa sih sepak terjang Zhang Yiming, bos TikTok ini? Dari pernyataan alasan mundur diri tersebut seolah dia tidak pernah menikmati waktu santai. Yuk, kita cari tahu sama-sama seperti apa sepak terjang Zhang Yiming, Bos TikTok dalam membangun perusahaannya.
Memulai Konten ByteDance
Sepak terjang Zhang Yiming dimulai dari mendirikan platform konten ByteDance pada 2012. Dia bermimpi bisa membangun teknologi global dari hal-hal kecil. Awal perusahaannya sangat sederhana, awalnya luasnya hanya 5 meter persegi. Perubahan itu terjadi dimulai dari Zhang mengawasi beberapa akuisisi besar yang membantu ByteDance menjadi perusahaan global dan dia juga ikut berperan dalam kesepakatan dengan Musical.ly pada 2017. Musical.ly merupakan aplikasi berbagai video yang digabungkan ByteDance dengan TikTok.
Menghadapi Otoritas China dan Amerika
Dampaknya aplikasi buatan ByteDance ini melejit, menjadi satu-satunya aplikasi buatan China yang mendapatkan daya tarik signifikan di luar China.
Usaha ini tentu saja tidak berjalan mulus-mulus saja, Zhang kerap harus memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan otoritas China. Salah satunya, pada musim semi 2018, Bytedance diperintahkan untuk menangguhkan Today's Headlines, salah satu produk populernya.
Pada saat itu, Zhang membuat permintaan maaf resmi, mengakui perusahaannya telah mengambil jalan yang salah. Kemudian pada 2020, TikTok sempat terlibat dalam pertempuran dramatis di AS akibat isu kekhawatiran bahwa aplikasi tersebut merupakan bagian dari mata-mata China sehingga menimbulkan risiko keamanan nasional.
Baca Juga: Cara Menggunakan TikTok di PC
Akan tetapi, Zhang berhasil meyakinkan bahwa kekhawatiran itu tidak menjadi alasan untuk melarang TikTok beroperasi di Amerika Serikat. Kini, diketahui pengguna TikTok mencapai 100 juta orang.
ByteDance Saat Ini
Setelah berkembang pesat, ByteDance saat ini memiliki lebih dari 60 ribu karyawan yang tersebar di 30 negara di dunia. Tak hanya itu, perusahaan juga berhasil mengembangkan beberapa produk-produk populer seperti:
- TikTok
- Douyin
- Aplikasi agregasi Today's Headlines
- Aplikasi produktifitas Lark yang memiliki fungsi penyimpanan, cloud, obrolan, dan kalender.
Diketahui TikTok merupakan aplikasi populer yang telah diunduh sampai lebih dari 800 juta kali oleh pengguna global. Tidak hanya menguntungkan bagi ByteDance, TikTok telah membuat banyak orang menjadi terkenal dan berhasil menghasilkan uang untuk membiayai hidup mereka. Contohnya ialah komedian lipsync seperti Sarah Cooper dan penari Charli D'Amelio.
Demikian sepak terjang Zhang Yiming, bos TikTok yang kini tengah merenungkan posisinya dan bagaimana dia merasa akan lebih efektif dengan peran lain alias lebih santai.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Profil Khaby Lame: Dari Pekerja Pabrik ke Bintang TikTok Dunia
-
Jejak Politik Hendrar Prihadi: Disayang Jokowi, Didepak Prabowo, PDIP Resmi Jadi Oposisi Murni?
-
Profil Hasan Nasbi: Kepala PCO yang Kursinya Ditempati Angga Raka Prabowo
-
Siapa Syarif Hamzah Asyathry? Petinggi Ormas Keagamaan yang Diduga Tahu Aliran Duit Korupsi Haji
-
Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu