Suara.com - Anggota kartel narkoba Meksiko memang terkenal dengan keganasannya. Belakangan ini mereka bahkan menebar teror dan menargetkan petugas polisi di rumahnya sendiri.
Menyadur New York Post Senin (31/05), kartel narkoba ini berani menyiksa dan membunuh polisi yang mereka anggap sebagai 'pengganggu'. Kartel Jalisco contohnya.
Ia sudah mengumbar sumpah untuk memusnahkan anggota pasukan penegak hukum elit yang dikenal sebagai Kelompok Taktis di negara bagian Guanajuato Meksiko tengah.
AP melaporkan, mereka bahkan memiliki spanduk yang dicetak dan digantung di sebuah bangunan di kota Guanajuato yang berisi ancaman pada aparat penegak hukum.
“Jika Anda ingin perang, Anda akan mendapatkan perang. Kami telah menunjukkan bahwa kami tahu di mana Anda berada. Kami datang untuk kalian semua.”
"Untuk setiap anggota firma kami (CJNG) yang Anda tangkap, kami akan membunuh dua taktis Anda, di mana pun mereka berada, di rumah mereka, di kendaraan patroli mereka," lanjut pesan itu, mengacu pada kartel dengan inisial bahasa Spanyol.
Kartel akan menculik anggota Kelompok Taktis dan menyiksa mereka hingga menyerahkan nama dan alamat rekan mereka, menurut AP.
Pejabat belum mengonfirmasi berapa banyak petugas yang terbunuh, tapi situs berita di Guanajuato, Poplab, mengatakan setidaknya tujuh polisi tewas saat libur pada tahun 2021.
Pembunuhan terkonfirmasi yang paling baru terjadi pada 27 Mei, ketika seorang petugas diculik, dibunuh, dan tubuhnya dibuang di jalan raya.
Baca Juga: Meksiko Laporkan Kematian Terendah Sejak Pandemi, Brasil Malah Tinggi
Tapi kekerasan yang lebih mengejutkan terjadi bulan Januari, ketika preman bersenjata pergi ke rumah polisi wanita, membunuh suaminya lalu menyeret dan menyiksanya. Mereka membuang tubuhnya penuh peluru.
Menurut Poplab, rata-rata sekitar 75 petugas polisi negara bagian telah terbunuh di negara bagian Guanajuato setiap tahun sejak 2018.
Awal bulan ini, pejabat negara mengumumkan bahwa mereka akan mendanai "perlindungan" untuk mencegah kasus pembunuhan lebih lanjut.
“Kelompok kejahatan yang terorganisir muncul di rumah polisi, yang menimbulkan ancaman dan risiko kehilangan nyawa yang lebih besar, tidak hanya untuk mereka tapi untuk keluarga mereka.”
"Mereka terpaksa segera meninggalkan rumah dan pindah, sehingga kelompok kejahatan terorganisir tidak dapat menemukan mereka."
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka