Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengajak para kepala desa perempuan untuk mulai menata desa, agar berbagai persoalan perempuan dan anak bisa diselesaikan.
"Saya yakin, kepala desa dan masyarakat mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi," katanya, saat menjadi pembicara kunci dalam Rapat Koordinasi Nasional Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, di Perpustakaan Nasional, Selasa (8/6/2021).
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak akan menjadi episentrum baru pembangunan yang mendorong meningkatnya kesejahteraan dan kesehatan, akses terhadap pendidikan yang berkualitas, menurunkan angka perkawinan anak, menumbuhkan pusat ekonomi yang berbasis rumahan, sehingga ibu rumah tangga memiliki otonomi dalam pendapatan rumahan.
Halim mengatakan, dana desa sangat memberikan ruang untuk menangani persoalan perempuan dan anak. Kemendes PDTT, saat ini sedang fokus dengan pemutakhiran Data berbasis SDGs Desa untuk menghasilkan potret kondisi riil desa terhadap semua persoalan dan potensi yang dihadapi.
SDGs Desa memberikan perhatian seimbang atas pemetaan terhadap masalah dan potensi yang dimiliki desa. Hingga hari ini, data yang berhasil diunggah ke Sistem Informasi Desa sebanyak 38.533 desa, dengan 25.571.830 kepala keluarga, total warga mencapai 75 .429.368 orang.
"Ini menunjukkan, sudah 65 persen warga desa yang terdata dengan merujuk data BPS warga yang tinggal desa, sebanyak 118 juta jiwa, setara 44 persen" kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.
Dengan kondisi ini, kata Halim, jika bisa menyelesaikan semua permasalahan di tingkat desa, maka sama dengan telah mendukung proses penyelesaian masalah perempuan dan anak hingga 43 persen.
Halim optimistis, jika akhir Juli mendatang, proses pemuktahiran data berbasis SDGs desa bakal tuntas. Permasalahan desa kemudian sudah dipetakan dan dijawab dengan perencanaan pembangunan yang berbasis data.
Hal ini akan membuat musyawarah desa (musdes) tidak lagi adu otot, tapi adu data soal permasalahan yang dihadapi desa, seperti perempuan, anak, kesehatan, kemiskinan dan pendidikan.
Baca Juga: Sukseskan Transmigrasi, Kemendes PDTT Gelar Forkasi Regional II Tahun 2021
"Itulah makanya, kami terus memantau agar pemetaan dan pendataan berbasis SDGs Desa, agar bisa dilaksanakan secara maksimal hingga perencanaan pembangunan sudah berbasis masalah," kata Gus Menteri, sapaan akrabnya.
Untuk lebih konkret, enam hal yang jadi ukuran keberhasilan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Pertama, sejauhmana kebijakan di desa tentang DRPPA.
Kedua, meningkatkan perempuan wirausaha di desa, meningkatnya keterwakilan perempuan di struktur desa dan BPD, meningkatkan partisipasi perempuan dan anak dalam proses pembangunan desa.
Kemudian peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak dan tidak anak yang menikah di bawah 18 tahun.
Gus Menteri mengatakan, Kemendes PDTT akan merancang penghargaan untuk kepala desa perempuan dengan enam kategori yang dipaparkan oleh Menteri PPA, Gusti Bintang Puspayoga pada tahun 2022.
Setelah itu, Gus Menteri bersama Bintang akan menggelar dialog dengan kepala desa perempuan se-Indonesia yang hadir secara online maupun offline.
Berita Terkait
-
BUMDes Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi Tingkat Desa
-
Gus Menteri: Desa Punya Tanggung Jawab Cukup Besar untuk Pulihkan Ekonomi Nasional
-
Abaikan Prokes! Kelakuan Pak Kades di Sidoarjo Gelar Hajatan di Rumah hingga Larut Malam
-
Honor Pendamping Lokal Desa Dijanjikan Mendes PDTT Bakal Naik
-
Mendes PDTT ke Sumedang, Saksikan Kerja Sama Pemutakhiran Data Desa
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang