Suara.com - Sekitar 800 tentara Myanmar telah meninggalkan militer untuk bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM) sejak kudeta 1 Februari, lapor mantan kapten yang selama ini membantu para pembelot.
Menyadur Myanmar Now Rabu (09/06) seorang petugas Batalyon Infanteri 528 di bawah Komando Wilayah Segitiga di negara bagian Shan timur, Lin Htet Aung, 29, membelot pada akhir Maret.
Sejak saat itu ia bekerja sama dengan lebih banyak pembelot lain untuk membantu orang yang ingin meninggalkan militer seperti dirinya.
Sekitar tiga perempat dari mereka yang membelot siap bergabung dengan Tentara Pertahanan Rakyat (PDF) untuk melawan rezim. Sisanya ingin membantu revolusi dengan cara lain tanpa perang.
Sekitar 100 pembelot telah menjabat sebagai perwira dengan pangkat termasuk mayor, kapten, dan letnan.
Beberapa pergi ke daerah perbatasan untuk bergabung dengan kelompok etnis bersenjata dan memberikan kursus pertempuran kilat pada pembelot lain. Kebanyakan pembelot militer berasal dari angkatan laut dan udara.
“Alasan utama mereka tidak dapat membelot adalah karena mereka melakukan operasi garis depan dan terpisah dari keluarga mereka. Mereka juga tidak memiliki akses ke pernyataan kami, jadi itu tidak membantu,” tambahnya.
Antara 40 dan 50 dari mereka yang membelot meninggalkan keluarga di perumahan militer. “Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dan mereka tidak memiliki dukungan. Tidak ada cara untuk menjangkau keluarga mereka.”
Sebagian besar pembelot berusia antara 20 hingga 35 tahun dan tidak ada seorang pun di atas pangkat mayor yang membelot. "Kami tidak mengharapkan apa pun dari mereka yang berpangkat lebih tinggi," kata Lin Htet Aung.
Baca Juga: Konflik Junta Militer Vs Milisi Memanas, Ribuan Warga Myanmar Kabur Hutan
“Semakin tinggi mereka, semakin takut mereka kehilangan posisi. Jika mereka membelot, pertarungan ini akan berakhir dengan cepat,” tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh