Suara.com - Arab Saudi mengeksekusi seorang remaja pada hari Selasa karena kejahatan, yang menurut kelompok hak asasi, dia lakukan saat masih di bawah umur.
Mustafa al-Darwish, menyadur Deutch Welle Rabu (16/6/2021) dijatuhi hukuman eksekusi oleh pemerintah Arab Saudi, keputusan yang dinilai tidak adil oleh kelompok hak asasi.
Al-Darwish dinyatakan bersalah atas beberapa tuduhan, termasuk pertemuan dengan orang yang terlibat dalam kerusuhan pada 2011 dan 2012, "partisipasi dalam pemberontakan bersenjata," "menabur perselisihan," dan merencanakan membunuh pasukan keamanan lokal.
Remaja tersebut ditangkap pada 2015 dan dijatuhi hukuman mati pada Maret 2018. Pada akhir Mei tahun ini, dia kehabisan opsi banding hukumnya. Aktivis memperingatkan bahwa eksekusinya hanya menunggu tanda tangan raja Arab Saudi.
Keluarga Al-Darwish yang saat ini berada di Arab Saudi mengatakan jika ia hanya menghadiri aksi protes anti-pemerintah.
Al-Darwish adalah anggota mayoritas Muslim Syiah yang terpinggirkan di Arab Saudi dan menggelar aksi protes anti-pemerintah di wilayah Qatif yang mayoritas Muslim Syiah.
Menurut kelompok hak asasi, al-Darwish masih berusia 17 atau 18 tahun pada saat didakwa. Sedangkan pihak berwenang Arab Saudi menyatakan bahwa dia adalah orang dewasa pada saat pelanggaran, tetapi tidak memberikan tanggal yang tepat.
Tidak adil
Keluarga Al-Darwish mengatakan remaja tersebut disiksa untuk mengaku. Dia kemudian menarik kembali pengakuannya.
Baca Juga: Ini Keputusan Penting Kerajaan Arab Saudi yang Ditunggu Umat Islam Dunia
Pihak keluarga Al-Darwish juga mengatakan bahwa mereka tidak dapat menghubunginya dan Amnesty International berpendapat bahwa dia tidak diadili secara adil.
Keluarga mengatakan mereka tidak diberitahu tentang eksekusi hari Selasa dan hanya mendengarnya melalui media online.
"Enam tahun lalu, Mustafa ditangkap bersama dua temannya," kata pernyataan yang dikeluarkan keluarga al-Darwish pada Selasa (15/6).
"Polisi membebaskannya tanpa tuduhan tetapi menyita teleponnya. Kami kemudian menemukan bahwa ada foto di telepon yang menyinggung perasaan mereka. Kemudian mereka menelepon kami dan menyuruh Mustafa untuk datang dan mengambil teleponnya, tetapi alih-alih mengembalikannya, mereka menahannya. ... Bagaimana mereka bisa mengeksekusi anak laki-laki karena foto di teleponnya?" jelas keluarga Al-Darwish.
Sejumlah organisasi hak asasi manusia internasional, termasuk Amnesty International, Human Rights Watch, dan organisasi hak hukum yang berbasis di Inggris, Reprieve, mendesak pihak berwenang Saudi untuk tidak mengeksekusi al-Darwish karena kejahatan yang mungkin dia lakukan saat di bawah umur.
Arab Saudi dikenal sebagai salah satu negara di dunia yang memimpin hukuman mati dan telah melakukan beberapa eksekusi massal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Terbukti Berkontribusi Turunkan Kemiskinan, KEK Kendal Perlu Jadi Contoh Daerah Lain
-
Cuaca Hari Ini: 5 Provinsi Waspada Hujan Lebat, Jabodetabek Diprediksi Hujan Ringan
-
3 Fakta Rahmat Shah Ditipu: Modus Pelaku Makin Canggih, Ngaku Jadi Raline Shah
-
Pesan Keras di Gerbong Kereta, Grafiti Anti IDF Gegerkan Publik
-
Blak-Blakan, Prabowo Tolak Keponakan Ikut Proyek Kemhan: Cari Usaha Lain!
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini