Suara.com - Presiden Joe Biden menegaskan pada hari Rabu (16/6) bahwa agendanya bertemu dengan Presiden Rusia bukan untuk melawan, tetapi untuk rakyat Amerika Serikat.
"Saya mengatakan kepada Presiden Putin bahwa agenda saya tidak melawan Rusia atau siapa pun. Ini untuk rakyat Amerika," jelas Biden, disadur dari Anadolu Agency, Kamis (17/6/2021).
Joe Biden bertemu dengan Vladimir Putin selama lebih dari tiga jam di Jenewa pada Rabu (16/6), sebuah pertemuan tatap muka pertama mereka sejak Biden menjabat.
"Presiden Putin dan saya berbagi tanggung jawab unik untuk mengelola hubungan antara dua negara yang kuat dan bangga dalam hubungan yang harus stabil dan dapat diprediksi. Dan kita harus dapat bekerja sama di tempat yang menjadi kepentingan bersama kita," jelas Biden.
Presiden Joe Biden mengatakan dia akan terus mengangkat isu-isu hak asasi manusia bersama Putin "karena itulah kami."
Biden mengatakan kepada pemimpin Rusia bahwa negaranya tidak akan mentolerir upaya untuk melanggar "kedaulatan demokratisnya atau mengacaukan pemilihan demokratis."
Dia juga memperingatkan Putin tentang konsekuensi "menghancurkan" jika tokoh oposisi Alexey Navalny meninggal saat ia mendekam di penjara.
Biden juga mengatakan bahwa Rusia dan AS telah meluncurkan dialog bilateral untuk mengendalikan senjata berbahaya.
Putin tiba dengan pesawat dari Moskow sekitar satu jam sebelum jadwal dimulainya pembicaraan, yang berlangsung di tengah ketegangan antara kedua kekuatan dunia itu. Kedua pemimpin yang membawa menteri luar negeri masing-masing tidak makan bersama.
Baca Juga: Gol Semata Wayangnya Menangkan Rusia, Aleksey Miranchuk: Yang Terpenting 3 Poin!
Pada saat konferensi pers, Joe Biden menghabiskan durasi 30 menit, sedangkan Putin 50 menit. Wartawan mengatakan Putin tampak lebih santai daripada Biden.
Biden mengatakan bahwa selama pertemuan itu, Putin dan dia menghabiskan "banyak waktu" untuk membahas keamanan siber.
"Jadi, kami sepakat untuk menugaskan para ahli di kedua negara kami untuk bekerja pada pemahaman khusus tentang apa yang terlarang," katanya.
Villa La Grange,tempat pembicaraan Biden dan Putin diadakan, sudah menjadi saksi pertemuan bersejarah lain 36 tahun sebelumnya.
Mendiang Presiden AS Ronald Reagan bertemu dengan Mikhail Gorbachev, pemimpin bekas Uni Soviet juga mengadakan pertemuan di tempat tersebut.
Tiga puluh tahun sebelum itu, Jenewa menjadi tuan rumah apa yang disebut "Empat Besar" pada tahun 1955, ketika pemenang Perang Dunia II - AS, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis - setuju untuk bertemu di kota di bawah naungan PBB untuk membahas kunci masalah perdamaian dan keamanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah