Suara.com - Seorang pemuda bernama Teguh (25) harus dilarikan ke rumah sakit gara-gara ulahnya mengamuk dan merusak Kantor Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Sabtu (19/6/2021). Aksi perusakan itu dilakukan karena Teguh dalam kondisi mabuk sehabis mengonsumsi minuman keras (miras) jenis arak bersama dengan teman-temannya. Tuban, Sabtu (19/6/2021).
Akibat kejadian itu, sejumlah fasilitas umum, juga beberapa bagian bangunan di kantor desa tersebut rusak, termasuk kaca pintu dan jendela. Tak hanya itu, pelaku juga mengalami luka-luka. Saay ini yang bersangkutan dirawat di rumah sakit. Tangan pelaku terluka karena memukul kaca.
Dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com, Minggu (20/6/2021), aksi perusakan itu terjadi setelah Teguh selesai minum arak di warung yang ada di Kecamatan Kerek.
Pemuda tersebut datang ke warung dengan dua orang temannya dan membawa dua sepeda motor. Setelah minum miras jenis arak, pemuda tersebut hendak pulang bersama-sama. Pelaku dibonceng oleh temannya yang bernama Tasnadi.
“Ketika mereka tiba di depan Balai Desa Gaji, tiba-tiba Teguh loncat dari kendaraan. Setelah itu ia masuk ke balai desa lewat pintu depan. Kemudian melakukan perusakan kaca pintu dengan menggunakan tangan kosong,” jelas AKP Adhi Makayasa, Kasat Reskrim Polres Tuban saat dikonfirmasi terkait kejadian itu.
Mengetahui Teguh mengamuk, kedua teman pelaku yakni Tasnadi dan Sudarto berusaha untuk menenangkan. Namun, saat itu pelaku justru mendorong kedua temannya.
“Akibat dari kejadian itu, pintu balai desa rusak,” tambahnya.
Teguh yang terluka tangannya kemudian dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.
“Pelaku mengalami luka di bagian lengan tangan sebelah kanan akibat terkena pecahan kaca yang dirusak. Setelah dibawa ke Puskesmas Gaji, kemudian dirujuk dan dirawat di RSUD Tuban,” pungkasnya. [mut/suf]
Baca Juga: Ancam Prajurit TNI AD Pakai Arit, Dua Pemuda Mabuk Dihajar Warga
Tag
Berita Terkait
-
Bapak 'Ngeprank' Anak Ngaku Dikeroyok, Endingnya Malah Ngenes dan Dikukut Polisi
-
Diduga Mabuk Tuak, Pria di Sumut Tewas Dalam Sumur, Begini Kronologinya
-
Ancam Prajurit TNI AD Pakai Arit, Dua Pemuda Mabuk Dihajar Warga
-
Biadab! Bapak di Tuban Cabuli Anak Kandungnya, Berdalih Tak Sadar Akibat Mabuk Miras
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional