Suara.com - Anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Perubahan Perilaku, Udjianna Sekteria Pasaribu mengungkapkan hal yang menjadi kendala untuk menekan kasus penyebaran Covid-19 yang kini terus melonjak. Sebab, menurutnya, masih banyak warga abai penerapan protokol kesehatan 3 M untuk menekan laju Covid-19.
"Permasalahan yang sekarang itu adalah bercampur antara yang sudah memahami dan yang belum memahami dan setengah memahami," ujar Udjianna dalam diskusi Radio Talk Bersama Satgas Penanganan Covid-19, Kamis (24/6/2021).
Ia pun meminta semua pihak untuk kembali membangun kesadaran disiplin protokol kesehatan seperti di awal pandemi Covid-19, termasuk kesadaran memakai masker.
"Inilah yang harus disadarkan kembali, kita harus dari nol lagi ya. Karena kita hati-hati, tapi kalau yang lain membuka masker ya susah juga," tutur Udjana.
Udjianna mengungkapkan, bahwa tenaga kesehatan saat ini sudah kelelahan karena meningkatnya pasien Covid-19. Terlebih mereka telah menangani pasien Covid-19 selama satu tahun.
"Harus disadari bahwa tenaga kesehatan itu sudah kelelahan. Mereka sekian sebulan lebih dari 1 tahun sudah melakukan ini," ucap Udjana.
Karena itu, Udjianna mengingatkan masyarakat, untuk tetap berhati-hati saat beraktivitas di kantor, termasuk menghindari aktivitas makan bersama. Ia pun mengajurkan menggunakan dua masker saat beraktivitas keluar rumah.
"Jadi harus hati-hati yang pergi ke kantor harus seperti dulu lagi dan dianjurkan untuk menggunakan dua masker itu sangat baik. Karena kita tidak tahu yang lain, menghindari lagi makan bersama walaupun itu hanya 5 menit gitu ya jadi bawa makan sendiri," tutur dia.
Dia mengungkapkan bahwa di awal pandemi di setiap tempat disediakan sabun cuci tangan beserta airnya. Karena itu ia meminta perlunya disiapkan kembali sabun cuci tangan seperti saat awal pandemi Covid-19 tahun 2020.
Baca Juga: Rujukan Pasien Covid-19 di RSUD Dr Moewardi Tinggi, Pasien Antre di Tenda Darurat
"Jadi kita harus kembali seperti dulu lagi dulu di awal-awal, kita masuk ke semua ke tempat itu ada cuci tangan ada tadi hand sanitizer. Karena sekarang kayaknya harus disiapkan kembali sabun harus ada. Kalau suhu tubuh sudah ada di mana-mana tetapi bahwa air yang mengalir dan sanitizer itu belum ada dan harus disadarkan," ucap dia.
Lebih lanjut Udjianna menyebut yang menjadi ancaman saat ini yakni orang yang belum memahami pentingnya protokol kesehatan. Ia pun mencontohkan pasar yang tidak disediakan alat cuci tangan dan juga asisten rumah tangga yang tidak menginap yang juga kemungkinan bisa membawa virus lantaran kerap keluar masuk rumah.
"Karena memang sekarang mengancamnya adalah orang yang belum begitu paham di sekitar. Jadi kaya ke pasar, kemudian asisten rumah tangga yang menginap ataupun tidak menginap. Yang bahaya yang tidak menginap karena dia keluar masuk. Dan mereka kelompok yang kalau flu dianggap yang biasa saja," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur