Suara.com - Sebuah kondominium atau rumah susun 12 lantai di Surfside, Florida, runtuh pada Kamis lewat tengah malam waktu setempat. 55 dari 136 unit bangunan amblas dan 99 orang dinyatakan hilang.
Menyadur CNN Jumat (25/06), adik dan ipar ibu negara Paraguay, Silvana López Moreira yang tinggal bersama tiga anak mereka di lantai 10 belum ditemukan dan enam orang Paraguay lainnya turut dinyatakan hilang.
Korban lainnya datang dari warga Argentina bernama Andrés Galfrascoli (45) dan rekannya Fabián Nuñez (55) juga putri mereka, Sofía Galfrascoli Núñez (6).
Ketiganya sedang berlibur di Florida dan menginap di kondominium teman yang bernama Nicolás Fernández. Mereka sempat menghabiskan waktu bersama pasangan itu pada Rabu malam dan membuat rencana untuk bertemu Kamis pagi.
"Kami tidak menyangka dan kami tidak melakukan perpisahan dan itulah yang menyakitkan," kata Fernández.
Beberapa anggota dari sinagoge The Shul of Bal Harbour termasuk di antara 99 orang yang belum ditemukan, kata Rabbi Sholom Lipskar kepada Wolf Blitzer dari CNN.
"Ini adalah sesuatu yang melampaui kapasitas pemahaman kita," kata Lipskar. "Ini kenyataan, kami menerimanya dan kami harus belajar seperti yang kami lakukan dalam budaya ketahanan kami untuk bergerak maju."
"Jumlah sukarelawan jauh lebih banyak daripada yang bisa kami gunakan. Aula besar sinagoge kami, yang merupakan ruang raksasa, diisi dengan selimut, bantal, oven microwave, pengisi daya, makanan. Ini adalah curahan yang luar biasa dan itu nyata dan tulus," katanya.
Anggota sinagoge yang hilang adalah Nancy Kress Levin, Jay Kleinman, Frankie Kleinman, Arie Leib, Yisroel Tzvi Yosef dan Tzvi Doniel.
Baca Juga: Tidak Lagi Digandrungi, Harga Sepeda Brompton Mendadak Amblas
Seorang wanita mengatakan suara berderit membangunkannya sebelum bangunan amblas, kata putranya, Pablo Rodriguez. Baik ibu dan neneknya berada di bagian yang runtuh lebih dulu.
“Sampai kita tahu pasti, kita berusaha tetap berharap. Tapi setelah melihat video itu semakin sulit, karena mereka di bagian itu yang utama, di bagian pertama yang jatuh, dan kemudian bangunan lainnya runtuh. di atasnya, jadi tidak mudah untuk ditonton."
Rodriguez mengatakan dia dan ibunya tidak terlalu memikirkan suara berderit itu.
“Itu hanya komentar yang dia buat begitu saja, itu sebabnya dia bangun, dan kemudian dia tidak bisa kembali tidur sesudahnya – tetapi sekarang, Anda bertanya-tanya,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar