Suara.com - Pemerintah terus mendorong peningkatan kompetensi masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19 agar terus bertahan dan menciptakan kreativitas-kreativitas baru. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menggelar diskusi publik bertajuk “Masa Pandemi, Masanya Tingkatkan Kompetensi Diri” secara daring pada Senin (28/6/2021).
Dalam pengantar diskusi, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto selaku moderator diskusi publik tersebut menyampaikan dampak pandemi Covid-19 merujuk pada informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dampak pandemi Covid-19 pada triwulan pertama tahun 2021, kata Wikan, menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 0,74 persen dibanding triwulan pertama tahun 2020. Turunnya pertumbuhan ekonomi ini diikuti dengan pertumbuhan industri, terutama pada penyerapan tenaga kerja.
“Jadi, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan pun semakin sulit di masa pandemi, karena industri yang akan menyerap tenaga kerja semakin selektif. Ini tantangan bagi tenaga kerja kita bagaimana mereka benar-benar bisa bertahan dengan kompetensi di masa pandemi. Perusahan-perusahan membutuhkan karyawan dengan kompetensi baru karena pandemi ini mengakibatkan disrupsi banyak hal dan mengubah tatanan,” tutur Wikan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Wikan membuat formulasi seperti piramida dunia kerja. Dirinya memperhatikan piramida bagian bawah yang paling besar, yaitu Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang saat ini jumlahnya sekitar 16 ribu di seluruh Indonesia.
“Untuk itu, Direktorat Kursus dan Pelatihan sangat inovatif merilis program-program pengembangan kursus dan kewirausahaan di LKP ini. Ini merupakan pendidikan nonformal vokasi yang harapannya benar-benar menyelamatkan bonus demografi kita dan membantu meningkatkan kompetensi di masa pandemi Covid-19,” ujar Wikan.
Dalam diskusi publik tersebut, Ditjen Pendidikan Vokasi menghadirkan empat narasumber yang mengulas pentingnya meningkatkan kompetensi diri di masa pandemi Covid-19. Para narasumber tersebut adalah Dewan Pakar Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan, Abdul Malik; Sri Saptono Basuki dari Komite Human Capital Sritex Group, Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya; dan Direktur Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (LPP) Ariyanti, Bandung, Ishviastuti Oskar.
Pakar pendidikan vokasi, Abdul Malik menyampaikan tentang pengertian kompetensi dan pentingnya meningkatkan kompetensi diri. Menurutnya, ada berbagai bentuk layanan pendidikan yang bisa diakses oleh masyarakat untuk memiliki dan meningkatkan kompetensi.
“Tidak hanya melulu pada pendidikan formal, pendidikan nonformal juga bisa menjadi alternatif pilihan dalam meraih kompetensi, salah satunya melalui kursus. Berbicara kursus, dahulu kita mengenal kursus mengetik kemudian kursus komputer, seiring perkembangan teknologi sekarang banyak pilihan kursus yang merupakan perkembangan dari kursus komputer seperti computer programming, web programming, web design, dan digital marketing yang sangat dibutuhkan oleh industri terutama pada masa pandemi sekarang ini,” ujar Abdul Malik.
Sementara itu, Sri Saptono Basuki dari PT Sritex menekankan pentingnya kompetensi dari pekerja dan calon pekerja dari tempatnya bekerja.
Baca Juga: Tips Belajar Naik Motor Matik yang Aman, Jangan Asal Ngegas
“Sebagaimana diketahui bahwa industri garmen pada masa pandemi sekarang ini masih banyak yang bertahan bahkan beralih untuk memproduksi masker dan baju Alat Pelindungan Diri (APD) karena banyaknya permintaan dari masyarakat,” ujar Sri Saptono.
Dalam upaya untuk memenuhi kompetensi pekerja yang dibutuhkan, PT Sritex bekerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dan lembaga pelatihan lainnya.
“Tahun lalu PT Sritex bekerja sama dengan Direktorat Kursus dan Pelatihan menyelenggarakan peningkatan kompetensi instruktur berbasis industri. Selain itu, memperkenalkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Tata Busana hasil penyusunan pakar dan praktisi yang difasilitasi oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan,” ungkapnya.
Selain peran pemerintah dan swasta, pemerintah daerah pun turut berperan aktif dalam peningkatan kompetensi masyarat. Wali Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Ridho Yahya mengatakan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan swasta, peran pemerintah daerah sangat penting karena bisa menyentuh langsung masyarakat yang ada di wilayahnya. Ridho Yahya mengatakan bahwa peningkatan kompetensi masyarakat Prabumulih merupakan salah satu visi dan misinya sebagai Wali Kota Prabumulih.
“Baru-baru ini telah diselenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Tahun 2021. Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja profesional dengan berbasis kompetensi. Selain itu, pemerintah kota terus mendukung peran serta lembaga-lembaga pelatihan termasuk LKP dalam memberikan layanan pendidikan vokasi untuk meningkatkan kompetensi masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur LPP Ariyanti, Ishviastuti Oskar menuturkan, bahwa eksistensi LKP sebagai salah satu layanan pendidikan vokasi memiliki peran dan tanggung jawab dalam memberikan akses kepada masyarakat agar memiliki dan meningkatkan kompetensi. LPP Ariyanti berdiri sejak tahun 1968 telah turut serta membantu pemerintah dalam mencerdaskan bangsa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre