Suara.com - Angka ketersisaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) isolasi dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) pasien Covid-19 di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mencapai 90 persen. Hal itu menyusul terjadinya lonjakan angka kasus positif Covid-19 di wilayah Jakarta.
Kabid Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri Kombes Pol Yayok Witarto mengatakan pihaknya terus menambah tempat tidur atau bed hingga 494 unit.
"Awalnya 106 sekarang 494 bed," kaya Yayok saat dikonfirmasi, Rabu (30/6/2021).
Yayok menyebut lonjakan pasien di RS Polri terjadi sejak dua pekan terakhir. Peningkatannya fluktuatif setiap harinya.
"BOR 85-90 persen, fluktuasi karena bednya terus ditambah," katanya.
Berdasar data Satgas Penanganan Covid-19 yang dihimpun suara.com melalui laman covid19.go.id pada Selasa (29/6) kemarin terjadi peningkatan angka kasus positif Covid-19 sebanyak 20.694.
Di Jakarta sendiri mengalami penambahan sebanyak 8.348 kasus. Secara kumulatif sudah ada 528.409 kasus positif yang ada di wilayah ibu kota.
Menyikapi itu, Polda Metro Jaya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan pembatasan dan pengendalian mobilitas warga hingga ke daerah penyangga.
Ada 35 titik ruas jalan di wilayah Jakarta dan daerah penyangga yang menerapkan kebijakan tersebut sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Baca Juga: BOR Covid-19 Lamongan Naik, Gedung Korpri Jadi Tempat Isolasi Dadakan
Berita Terkait
-
Alasan Masyarakat Disarankan Pakai Masker Ganda
-
Heboh 'Luhut Lagi, Luhut Lagi' Tangani Covid-19, Mardani PKS: Mana Sentuhan Magic Dia?
-
Dampak Negatif Pembelajaran Secara Daring di Era Pandemi
-
Viral Pria di Sleman Bunuh Diri karena Covid-19, Polsek Gamping Beri Penjelasan Ini
-
Gawat, Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Surabaya Penuh
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Analisis Mantan BIN: Jokowi Minta Pertahankan Kapolri Sebagai Upaya Mengamankan Pintu Terakhir
-
Bantah Eksekusi Silfester Kedaluwarsa, Kejagung Minta Kuasa Hukum Bantu Hadirkan Kliennya: Tolonglah
-
Kasus Korupsi Kredit Sritex, Kejagung Kembali Sita Aset Eks Dirut Iwan Lukminto
-
Berkas Perkara Delpedro Cs Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pengacara Lawan Balik Lewat Praperadilan
-
Menteri PPPA: Di Kampus Perlu Dibangun Budaya Saling Menghormati dan Ruang Aman
-
Geger Anak Eks Walkot Cirebon Maling Sepatu di Masjid, Kasusnya Disetop Polisi, Ini Alasannya!
-
Minta MK Hapus Uang Pensiun DPR, Lita Gading Dibalas Hakim: Mereka kan Kerja
-
DPR Soroti Kasus Narkoba Ammar Zoni di Rutan: Indikasi Peredaran Gelap Narkoba Masih Marak
-
Suka Metal dan 'Kerja Kerja Kerja', 4 Kemiripan Calon PM Jepang Sanae Takaichi dengan Jokowi
-
KPK Dalami Peran Eks Dirut Perhutani soal Izin dan Pengawasan di Kasus Korupsi Inhutani V