Suara.com - Inggris akan menghapus aturan wajib masker di tempat umum setelah kasus Covid-19 dinilai turun dan program vaksinasi yang terus berjalan.
Menyadur Sky News Senin (5/7/2021), laporan itu muncul ketika Perdana Menteri Boris Johnson dinilai sedang bersiap untuk melonggarkan pembatasan akhir bulan ini.
Sajid Javid, pengganti Matt Hancock sebagai menteri kesehatan Inggris juga lebih tertarik untuk membuka kembali perekonomian sepenuhnya.
Javid menulis di The Mail On Sunday bahwa Inggris harus menemukan cara untuk hidup dengan Covid-19, karena tidak dapat "dihilangkan".
Meskipun kasus virus meningkat, jumlah kematian tetap relatif rendah pada populasi dengan tingkat vaksinasi tinggi.
The Sunday Times melaporkan bahwa pemakaian masker tidak lagi wajib di semua tempat dan aturan satu meter lebih di tempat-tempat perhotelan seperti pub juga akan berakhir.
Pengunjung juga dilaporkan tidak harus memindai kode QR sebelum memasuki bar, restoran, atau tempat serupa juga setelah 19 Juli. Acara massal, termasuk festival, juga akan diizinkan.
Surat kabar itu mengutip sumber Downing Street yang mengatakan "yakin tidak akan ada risiko tekanan tambahan pada NHS" jika terjadi pelonggaran.
Ditanya tentang laporan itu, seorang juru bicara Downing Street mengatakan: "Tidak ada keputusan yang dibuat tetapi rincian lebih lanjut akan segera ditetapkan."
Baca Juga: Gunung Gede Pangrango Ditutup selama PPKM Darurat
Laporan tersebut muncul setelah Downing Street mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menghapus persyaratan karantina bagi mereka yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Para menteri sudah mempertimbangkan untuk mengganti isolasi mandiri dengan pengujian harian, tergantung pada hasil sejumlah pilot yang saat ini dilakukan.
Asosiasi Medis Inggris telah memohon kepada pemerintah untuk menjaga beberapa tindakan di luar pembukaan kembali, termasuk penggunaan masker di berbagai area seperti toko dan transportasi umum.
Data terbaru menunjukkan bahwa, dalam 24 jam hingga 9 pagi pada hari Sabtu (3/7), ada 24.885 kasus Covid-19 baru yang dikonfirmasi Inggris, sementara 18 orang meninggal dalam 28 hari setelah dinyatakan positif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Setelah Udang, Kini Cengkeh Indonesia Dihantam Radiasi Nuklir Cesium-137, Amerika Blokir Ekspor
-
9 Orang Positif Radioaktif CS-137 Cikande Dirawat di RS Fatmawati Jakarta, Begini Kondisinya!
-
Rocky Gerung: 'Hantu' Isu Lama Jokowi akan Terus Bayangi Pemerintahan Prabowo
-
Catat! Daftar Kereta Api yang Berhenti di Stasiun Jatinegara Pada Jumat dan Perayaan HUT ke-80 TNI
-
"Minum Air Terasa Seperti Mimpi," Kisah Alfatih, Santri Terkubur 2 Malam di Reruntuhan Al Khoziny
-
Gubernur Pramono Putihkan 1.238 Ijazah, Habiskan Anggaran Rp4,13 Miliar
-
"Hot News Will Begin Darling", Status IG Terakhir Rizky Kabah Sebelum Ditangkap Polisi
-
Ketua Dewan Pembina PSI Berinisial J Mengarah ke Jokowi, Keengganan Mempublikasi Bisa Jadi Bumerang?
-
Menkum Sahkan Kepengurusan Mardiono, Mahkamah Partai Menggugat: Satu Syarat Formil Dilanggar
-
Menkum Supratman 'Tantang' Balik PPP Kubu Agus Suparmanto: Silakan Gugat SK Mardiono ke PTUN!