Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) meminta agar perpustakaan khusus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Ini mengingat zaman sekarang, digitalisasi semakin berkembang pesat.
Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang menekankan koleksinya pada suatu bidang khusus, atau bidang-bidang yang berhubungan.
Perpustakaan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Banjarmasin adalah salah satu jenis perpustakaan khusus yang berada di bawah naungan instansi Kemensos.
Saat ini Perpustakaan BBPPKS Banjarmasin memiliki kurang lebih 3000 koleksi monograf yang sebagian besar merupakan majalah terbitan internal dan buku-buku penunjang yang berhubungan dengan Kesejahteraan Sosial.
Kepala BP3S, Syahabuddin mengatakan, berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu menuntut juga Perpustakaan BBPPKS Banjarmasin untuk meningkatkan kualitas koleksi maupun layanannya, proses perubahan Perpustakaan dan Pustakawan di Indonesia sudah memasuki era digitla 4.0 serta era Disrupsi.
"Era Disrupsi adalah sebuah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental dapat mengubah semua sistem, tatanan, dan landscape yang ada ke cara-cara baru. Akibatnya pemain yang masih menggunakan cara dan sistem lama akan kalah bersaing," tuturnya.
Syahabuddin mengatakan, Perpustakaan BBPPKS Banjarmasin akan mencoba memetakan strategi untuk pengembangan perpustakaan khusus, juga agar ada sinkronisasi persepsi dan tujuan antar satker terkait perpustakaan, khususnya di lingkungan Kemensos.
Hadir secara daring dalam webinar ini, Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, M.Syarif Bando, dalam paparannya menyampaikan tentang penguatan peran sisi hulu dalam peningkatan indeks literasi masyarakat untuk mewujudkan SDM unggul.
Kepala Perpusnas juga menyampaikan bahwa saat-saat seperti pandemi inilah kita lebih punya waktu untuk membaca buku,baik buku tercetak maupun e-book.
Baca Juga: Kemensos Siapkan Bansos selama PPKM Darurat dengan Libatkan Dukungan Teknologi Digital
"Tidak ada seorangpun yang pintar tanpa membaca," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Biro Humas Kementerian Sosial, Hasim menyampaikan Perpustakaan Kemensos adalah sarana untuk meningkatkan dan mendukung penyelenggaraan Kessos, perpustakaan khusus diperuntukan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan pemerintah, dan lembaga lain yang memiliki kekhususan.
"Fungsi perpustakaan khusus sebagai perpustakaan rujukan, juga pusat deposit, yang menyimpan koleksi dari unit-unit. Karena itu setiap unit Wajib mengumpulkan dan menyimpan karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan ke perpustakaan Kemensos," lanjutnya.
Perpustakaan Kemensos juga membangun konten, baik yang cetak maupun audio visual,
Kita yakin bahwa tugas dan fungsi Kemensos akan berperan penting dan berkontribusi terhadap upaya penyelenggaraan Kessos.
Lebih lanjut Kepala Biro Humas menyemangati untuk memulai bersemangat kembali dalam mengembangkan perpustakaan, karena permasalahannya bukan kuantitas,tapi kualitasnya yang masih rendah, serta rendahnya komitmen pengambil kebijakan dalam membangun perpustakaan, terbatasnya sarpras, pengelola perpustakaan, rendahnya minat baca, serta sistem yang out of date juga menjadi kendala.
"Perpustakaan Kemensos sudah menyusun strategi, yaitu pengembangan sarpras, melengkapi koleksi bahan pustaka agar sesuai kebutuhan masyarakat, pengembangan SDM pengelola yang kompeten secara teknis, ketersediaan dukungan anggaran, promosi, serta pendayagunaan IT yang mutakhir, karena pentingnya revitalisasi perpustakaan dalam penyelenggaraan kessos," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Peringati Hari Bhayangkara ke-75, Polres Temanggung Meluncurkan Perpustakaan Keliling
-
Mengunjungi Perpustakaan Pulau Barrang Lompo Makassar
-
Melihat Perpustakaan Legendaris di Jatinangor, Namanya Batu Api
-
Menggiatkan Budaya Literasi Melalui Transformasi Perpustakaan
-
Kemensos Siap Dirikan Perpustakaan dengan Free WiFi di NTT
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram