Suara.com - Pandemi Covid-19 yang hingga kini terus berlangsung di Tanah Air turut berpengaruh ke sendi-sendi kehidupan manusia. Salah satunya adalah bingkai demokrasi dan gerakan sosial yang banyak dijumpai di Indonesia
Ketua ILUNI UI sekaligus aktivis 98, Herzaky Mahendra Putra berpandangan, pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak 2020 mengubah banyak hal. Artinya, banyak tantangan bagi gerakan sosial zaman kiwari atau gerakan sosial 4.0.
Herzaky menyebut, aksi massa dalam beberapa waktu ke belakang kerap berujung pada kerumunan yang melibatkan banyak orang. Di sisi lain, kerumunan dalam masa pandemi Covid-19 bisa berujung pada tindak pidana atau bahkan denda.
Buntutnya, dalam aksi massa beberapa waktu lalu, banyak peserta aksi dari sektor mahasiswa yang ditangkap. Kemudian, penangkapan pasti bermuara pada tindakan represi oleh aparat keamanan.
"Ini karena apa? Lagi-lagi di masa pandemi ini menjadi sangat-sangat sensitif ya terkait dengan gerakan sosial ini, ini ada pembatasan pembatasan dan juga keterbatasan yang kemudian muncul karena situasi pandemi," kata Herzaky dalam diskusi daring bertajuk 'Demokrasi dan Gerakan Sosial 4.0 di Masa Pandemi', Jumat (9/7/2021).
Faktor berikutnya adalah masalah pro dan kontra terhadap adanya aksi demonstrasi. Dikatakan Herzaky, pro dan kontra tidak hanya terjadi di masa pandemi Covid-19 saja.
Di setiap zaman, pasti ada kubu yang sepakat terhadap aksi demonstrasi, begitu pula sebaliknya. Herzaky pun mencontohkan gerakan sosial yang terjadi pada kisaran tahun 1998 - 1999.
Disebutkan Herzaky, banyak pihak yang mendukung adanya aksi unjuk rasa pada tahun 1999 di Universitas Indonesia. Tak sedikit pulang mahasiswa lain yang kontra dengan gerakan dengan berbagai macam alasan.
"Pro dan kontra akan selalu ada sebenarnya di setiap zaman, ada yang mendukung dan ada juga yang tidak mendukung, tetapi lagi-lagi ya kali ini di era pandemic ini bahayanya semakin besar ya tantangan sosial ini," jelasnya.
Baca Juga: Desakan Jokowi Mundur Trending di Twitter: Mundur Lebih Bermartabat Daripada Diturunkan
Tak hanya itu, pandemi Covid-19 juga membikin intensitas laku represi oleh aparat keamanan meninggi. Sebab, kata Herzaky, aparat keamanan di lapangan juga punya tanggung jawab lebih dalam menegakkan aturan tentang protokol kesehatan.
"Ini juga membuat ada meningkatkannya potensi represi dari aparat. Ini sudah terbukti ya, Karena bagaimanapun aparat juga punya tugas tanggung jawab, bagaimana agar bukan hanya sekedar tertib tetapi terkait dengan penanganan covid ini," imbuh Herzaky.
Berita Terkait
-
Desakan Jokowi Mundur Trending di Twitter: Mundur Lebih Bermartabat Daripada Diturunkan
-
Penjualan Kelapa Muda Melonjak Ditengah Pandemi Covid-19
-
Ustaz Das'ad Latif ke Pengusaha Alkes: Jangan Jadikan Wabah Ini Ladang Bisnis, Tak Berkah
-
Banyak Jurnalis Gugur Akibat Pandemi, Satgas Covid-19 Ucapkan Belasungkawa
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045