Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) masih mempertimbangkan permintaan PM sementara Haiti, Claude Joseph, agar AS mengirim pasukan ke negara itu untuk membantu pengamanan bandara dan infrastruktur lainnya, menyusul pembunuhan Presiden Jovenel Moise.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki pada Senin (12/7/2021) mengatakan, kepemimpinan politik di Haiti masih belum jelas sehingga amat penting bagi negara itu untuk bersama-sama memetakan jalan menuju persatuan.
"Masih dipertimbangkan," kata dia tentang permintaan pasukan oleh Haiti. Saat ditanya apakah permintaan itu telah ditolak, Psaki menjawab, "Tidak."
Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada pers pada hari Senin, bahwa pemerintahannya "mengamati secara seksama" perkembangan di Haiti.
"Rakyat Haiti berhak mendapatkan kedamaian dan keamanan, dan pemimpin politik Haiti perlu bersatu demi kebaikan negara mereka," kata Biden.
Moise tewas ditembak pada Rabu di kediamannya di Port-au-Prince oleh sekelompok orang yang disebut otoritas Haiti sebagai tim pembunuh, termasuk 26 orang Kolombia dan dua orang keturunan Haiti-Amerika. Polisi Haiti mengatakan Minggu mereka telah menangkap seorang tersangka lainnya.
Seorang sumber di pemerintah AS mengatakan Senin, setidaknya seorang keturunan Haiti-Amerika yang ditangkap atas dugaan terlibat dalam pembunuhan Moise, pernah menjadi informan bagi badan penegak hukum pemerintah AS.
Kematian presiden Haiti menjerumuskan negara bermasalah itu ke dalam kekacauan yang lebih besar. Para pejabat AS terbang ke sana pada Minggu untuk mengamati situasi dan bertemu tiga politisi yang saling bersaing untuk menggantikan Moise.
"Hal yang jelas tentang kunjungan mereka adalah tidak jelasnya masa depan kepemimpinan politik (di Haiti)," kata Psaki kepada pers.
Baca Juga: Ibu Negara Ungkap Alasan Para Pelaku Bunuh Presiden Haiti Jovenel Moise
Warga Haiti di ibu kota Port-au-Prince berencana melancarkan protes kepada Joseph pekan ini, menurut unggahan di media sosial. Hak Joseph untuk memimpin negara itu telah ditentang oleh dua politisi senior lain, Perdana Menteri-Ditunjuk Ariel Henry dan Presiden Senat Joseph Lambert.
Kekacauan politik bisa memperparah kemiskinan dan pelanggaran hukum berkepanjangan bagi kebanyakan rakyat Haiti jika pemerintah sementara hanya fokus pada penyelidikan pembunuhan Moise, kata Feckenson Cheri (33) yang tinggal bersama bibinya di ibu kota.
"Saya tahu mereka menangkap orang-orang yang mereka pikir telah membunuh presiden, tapi saya tak yakin mereka akan mengungkapnya. Yang kami perlukan adalah bantuan untuk menyelamatkan kami dari kesengsaraan," katanya.
Emily Horne, juru bicara Badan Keamanan Nasional AS, mengatakan delegasi AS mengadakan pertemuan dengan Joseph dan Henry, dan pertemuan lain dengan Lambert, untuk "mendorong dialog yang terbuka dan membangun" agar tercapai kesepakatan yang memungkinkan Haiti menggelar pemilu bebas dan adil.
Pembunuh Bayaran
Kepolisian Haiti pada Senin mengeluarkan perintah penangkapan terhadap seorang warga negara Kolombia atas dugaan terlibat pembunuhan Moise. Media Kolombia mengatakan orang tersebut adalah pensiunan prajurit.
Berita Terkait
-
Ibu Negara Ungkap Alasan Para Pelaku Bunuh Presiden Haiti Jovenel Moise
-
Sadis! Presiden Haiti Disiksa Sebelum Dibunuh, Tangan dan Kaki Patah
-
Disewa Empat Perusahaan, Teka-teki Siapa Para Pembunuh Presiden Haiti Mulai Terkuak
-
Bantu Selidiki Kasus Pembunuhan Presiden Haiti, AS Kirim FBI dan DHS
-
Polisi Tangkap Pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!