Suara.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melihat kategori zona Covid-19 banyak yang berubah menjadi lebih baik di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat/PPKM Darurat Jawa-Bali. Namun, ia melihat ada zona merah yang masih belum berubah terutama di kawasan industri.
Luhut melihat banyak kemajuan di hari ke-10 penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali. Mulai dari penurunan tingkat mobilitas masyarakat hingga kesembuhan pasien Covid-19 meningkat.
Itu juga berpengaruh terhadap zona-zona Covid-19 yang berubah warna, semisal zona hitam berubah ke merah ataupun zona merah berubah ke zona kuning. Tetapi Luhut masih melihat kawasan industri yang tetap bertahan di zona merah.
"Namun masih ada yang perlu menjadi perhatian, salah satunya para buruh yang di mana industri ini masih banyak merahnya," kata Luhut saat memimpin Rapat Koordinasi secara virtual, Selasa (13/7/2021).
Melihat situasi seperti itu, Luhut pun mengusulkan jadwal kerja para buruh diperketat. Usulan itu disampaikannya kepada Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah supaya menerapkan mekanisme sehari kerja ke kantor dan sehari bekerja di rumah.
“Kalau seharusnya dia bekerja sebulan 30 hari, ini jadi 15 hari. Jadi sehari di rumah, sehari di tempat kerja," tuturnya.
"Ini juga pada prinsipnya untuk menghindari para pekerja atau buruh tersebut ‘dirumahkan’,” sambung Luhut.
Dalam usulannya tersebut, Luhut mengingatkan Menaker Ida untuk membuat regulasi yang jelas sehingga tidak multitafsir.
"WFH dan dirumahkan harap bikin saja dengan jelas, sehingga nanti bisa diterjemahkan melalui peraturan menteri atau surat edaran instruksi dari Mendagri, jadi tidak ada penafsiran macam-macam," ujarnya.
Baca Juga: Kemnaker, Apindo, Kadin, dan Pekerja Gelar Deklarasi Gotong Royong
Selain itu, Luhut juga meminta adanya pengaturan soal jam makan siang. Ia menginginkan agar 50 persen pekerja atau buruh yang masuk kerja ke kantor itu tidak bersamaan saat makan siang.
Hal tersebut diinginkannya supaya lebih mengoptimalkan pencegahan penularan Covid-19.
“Jadi jangan sampai mereka itu makan siang bersama-sama, menimbulkan kerumunan. Intinya jam makan diperhatikan, jangan sampai bertemu makan bareng. Saya serahkan ini ke Menaker Ida,” tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan