Suara.com - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen berbicara mengenai lockdown sebagai skenario terburuk, jika kasus positif Covid-19 tembus 100 ribu per hari.
Sebelumnya Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, Luhut Binsar Panjaitan juga menyampaikan tentang kemungkinan skenario terburuk yang akan diterapkan.
Nabil mengatakan, skenario lockdown itu tidak berlaku untuk daerah atau wilayah luas. Melainkan diberlakukan untuk kawasan tertentu yang berstatus zona hitam dan merah.
"Worst case skenarionya dengan lockdown total di kawasan-kawasan yang zona hitam dan merah," kata Nabil kepada wartawan, Jumat (16/7/2021).
Selain lockdown, Nabil sekaligus meminta pemerintah untuk menguatkan ketahanan panganan di wilayah masing-masing. Di mana harus melibatkan peran RT, RW dan pihak desa untuk memantau warga yang membutuhkan bantuan.
Penguatan ketahanan pangan menjadi sangat penting karena pandemi akan berlangsung dalam waktu yang tidak sebentar.
"Perlu ada skenario bagaimana menyiapkan stok pangan di secara lokal, di wilayah desa/kelurahan dengan pemanfaatan lahan yang ada. Diversifikasi pangan penting, juga menggerakkan ibu-ibu dan pemuda untuk menguatkan ketahanan pangan dengan menanam umbi-umbian dan sayuran sebagai stok pangan di kawasan masing-masing," papar dia.
Sedangkan di sisi lain sebagai penanganan terhadap masyarakat terpapar Covid-19, dia meminta fasilitas kesehatan di tingkat desa diperkuat. Rekrutmen relawan desa bidang kesehatan diminta terkoneksi dengan puskesmas dan RS setempat.
"Di sisi lain, langkah percepatan vaksinasi juga dilakukan untuk membantu penanganan pandemi. Pemerintah juga mencari alternatif lain untuk penggunaan gedung-gedung publik sebagai sarana isolasi mandiri," imbuhnya.
Baca Juga: DPR: Perlu Perhatian Ekstra terkait Pembayaran Insentif Nakes Covid-19
Skenario Terburuk Kasus Harian Covid
Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan skenario terburuk jika pandemi Covid-19 terus melonjak.
Saat ini penambahan kasus positif harian sudah mencapai 54 ribu dalam sehari pada Rabu (14/7/2021) kemarin, Luhut berharap penambahan kasus tidak mencapai 100 ribu sehari.
"Kalau kita bicara worst case skenario untuk 60 ribu atau lebih kita masih cukup oke, kita tidak berharap sampai ke 100 ribu, tapi itu pun kami sudah rancang sekarang kalau sampai terjadi ke sana, kita tenang melaksanakannya, jernih melihatnya," kata Luhut dalam jumpa pers virtual, Kamis (15/7/2021).
"Ya kita berharap jangan lebih daripada 60 ribu karena itu nanti mesti ada perkiraan lain lagi," sambungnya.
Luhut menyebut agar skenario terburuk ini tidak terjadi, pemerintah sudah mengamankan lebih dari 40 juta vaksin dan akan mempercepat vaksinasi hingga 1 juta suntikan per hari.
Berita Terkait
-
DPR: Perlu Perhatian Ekstra terkait Pembayaran Insentif Nakes Covid-19
-
Sempat Macet Parah, Begini Situasi Lalin di Pos Penyekatan Mampang Hari Ini
-
Pelanggan Tetap di Rumah Saat PPKM Darurat, Grab Terapkan Standar Jaminan Ini
-
Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi di Kepri, Sehari 28 Orang Meninggal Dunia
-
Waduh, Bule Ukraina Terciduk Operasi PPKM Darurat, Salah Apa Dia?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?