Suara.com - Nasib nahas menimpa putri Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan Najib Alikhil. Putri kesayangannya dilaporkan diculik ketika sedang berada di tengah ibu kota Islamabad.
Dilansir dari laman VOA Indonesia, Senin (19/7/2021), penculik dilaporkan menyandera korban selama beberapa jam. Bahkan, putri dubes Afghanistan itu juga disiksa, diserang secara brutal, demikian pernyataan pejabat dari kedua negara hari Sabtu (17/7/2021).
Hanya saja dari laporan terkini, belum ada satu orang pun yang ditangkap terkait serangan terhadap Silsila Alikhil, yang berusia 26 tahun, pada hari Jumat (16/7/2021).
Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengeluarkan pernyataan yang menuntut penyelidikan dalam waktu cepat, dengan mengatakan “ia telah disiksa dengan buruk.”
Laporan medis rumah sakit yang dilihat Associated Press menyatakan Silsila menderita pukulan di bagian kepala, memiliki tanda bekas ikatan tali di pergelangan tangan dan kaki, dan dipukuli habis-habisan. Ada kecurigaan bahwa ia menderita patah tulang di beberapa bagian tubuhnya dan karenanya pihak rumah sakit memerintahkan pemeriksaan ronsen.
Laporan itu juga mengatakan para penculik telah menyanderanya selama lebih dari lima jam dan ia dibawa ke rumah sakit di Islamabad itu oleh polisi.
Belum ada rincian tentang penculikan itu sendiri atau kondisi pembebasannya,.
Pakistan menyebut serangan itu “meresahkan” dan mengatakan telah meningkatkan keamanan di kediaman duta besar Afghanistan itu.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheik Rashid Ahmed mengatakan, “Polisi sedang menyelidiki laporan tentang putri duta besar Afghanistan itu. Kami baru mendapatkan dokumennya dini hari tadi dan kami sudah mendaftarkan kasus itu. Kami telah menginterogasi sejumlah orang, termasuk tiga supir taksi. Kami berhubungan dekat dengan Kedutaan Besar Afghanistan. Mereka kooperatif.”
Baca Juga: Identitas Pelaku Penculikan Anak 5 Tahun di Balikpapan Terungkap dari Pelat Kendaraan
Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengutuk keras “tindakan keji” ini dan menyampaikan keprihatinan pada para diplomat Afghanistan dan keluarga mereka di Pakistan.
Berita Terkait
-
Viral di Media Sosial, Bikin Pelaku Penculikan Anak 5 Tahun di Balikpapan Pulangkan Korban
-
Identitas Pelaku Penculikan Anak 5 Tahun di Balikpapan Terungkap dari Pelat Kendaraan
-
Polisi Sebut Pelaku Penculikan Bocah 5 Tahun di Balikpapan Miliki Kelainan Seksual
-
Pelaku Penculikan Anak 5 Tahun Dibekuk di Samarinda, Polisi: Tersangka Positif Covid-19
-
Tradisi Memandikan Hewan Kurban Jelang Idul Adha di Pakistan
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Mees Hilgers Main Lagi, Pelatih FC Twente Resmi Dipecat!
-
Mees Hilgers Tiba-tiba Kembali Masuk Starting XI FC Twente, Kok Bisa?
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Taiwan, Trisula Baru Debut?
-
Maulid Nabi Muhammad SAW: Amalkan 3 Doa Ini, Raih Syafaat Rasulullah di Hari Spesial
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
Terkini
-
Heboh, Kalimat 'Semoga Prabowo Cepat Meninggal' Terdengar di Siaran TV Korea
-
Rangkul Tokoh Publik, Puan Maharani Minta Maaf! DPR Janji Transformasi Usai Gelombang Protes
-
Kini Jadi Tersangka, Nadiem Makarim Dicap Sebagai Menteri Pendidikan Paling Buruk Sepanjang Sejarah
-
Bakar Ban saat Demo Berujung Petaka, Mahasiswa PMII Terbakar Selepas Massa Bakar Ban
-
Daftar Sanksi Ini Dijatuhkan kepada Bripka Rohmat, Sopir Kendaraan Taktis yang Tewaskan Affan
-
Aksi Kamisan Mengenang 21 Tahun Kepergian Munir, Tuntutan Keadilan Tak Pernah Padam
-
Nadiem Makarim Tersangka Ganda? KPK Siap Susul Kejagung dalam Kasus Google Cloud?
-
Pesan Prabowo yang Mampu Redam Kericuhan Banjir Pujian dari Golkar
-
Aksi Kamisan di Istana Negara Pasca-Demo Besar
-
Video Lawas Deddy Sitorus jadi Bahan Politisasi, Ini Kata Analis