Suara.com - Seorang wanita menceritakan kenangan pilunya mengenai waluh kukus atau labu kukus.
Kisah yang ia bagikan melalui sebuah thread Twitter itu sukse membuat puuhan ribu hati pengguna Twitter tersentuh.
Trauma waluh kukus
Pemilik akun @ainayed menceritakan kisah traumatisnya mengenai waluh atau labu.
Di awal cerita dalam thread yang ia buat, dia mengatakan bahwa ia selalu menangis ketika mengingat tentang waluh kukus.
Dirinya mengatakan, ketika masih kecil ia menjalani kehidupannya yang tergolong kekurangan secara finansial.
Sang ibu sebagai orang tua tunggal bekerja menjadi buruh apa pun agar mendapatkan upah.
Upah yang diterima oleh ibunya tergantung dengan jenis pekerjaan yang diterimanya.
Seringkali ia dibayar dengan uang. Namun, terkadang sang ibu juga dibayar dengan bahan makanan.
Masak Waluh untuk orang di Masjid
Baca Juga: Viral Pandemi Membuat Satu Keluarga Diusir dari Kontrakan, Kini Tidur di Jalanan
Suatu hari, sang ibu mendapatkan pekerjaan dengan membantu orang yang sedang memanen waluh atau labu. Sebagai upah, ibu dari pemilik akun tersebut diberikan dua buah waluh.
Waluh tersebut masih berwarna hijau sehingga dibiarkan oleh sang ibu hingga matang dan berubah warna menjadi oranye.
“Alhamdulillah punya waluh. Bisa untuk nyumbang takjil orang tadarus. Sedih, ndak pernah kasih apa-apa untuk orang ngaji," twitnya mengenang perkataan ibunya.
Sang ibu merasa bahagia karena setelah sekian lama ia dapat memberikan hidangan makanan untuk orang-orang yang yang mengaji di masjid. Sebelumnya, ia bahkan tidak memiliki uang untuk membeli bahan makanan.
Waluh tersebut akhirnya disimpan selama dua bulan sampai matang. Seusai matang, labu tersebut dibuat menjadi makanan labu kukus.
Awalnya, sang ibu ingin memasak kolak, namun ia tidak memiliki biaya untuk membeli bahan-bahannya seperti kelapa dan gula.
Berita Terkait
-
Viral Pandemi Membuat Satu Keluarga Diusir dari Kontrakan, Kini Tidur di Jalanan
-
Aksi Joget Tanpa Prokes Jadi Omongan, Ketua DPRD Ketapang Buka Suara
-
Geger! Penampakan Ikan Raksasa di Pantai Gunung Kidul, Warganet: Semoga Baik-baik Saja
-
Gelar Salat Id Idul Adha, Masjid Agung Palembang Batasi Makmum
-
Heboh Cara Evakuasi Truk yang Terjebak di Jalan Berlumpur, Publik Soroti Hal Ini
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional
-
Anggota DPR Non Aktif Korban Disinformasi dan Fitnah, Bukan Pelaku Kejahatan
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai