Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan angka kasus Covid-19 di Ibu Kota perlahan mulai menurun berkat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama tiga pekan.
Menurut Anies, laju penularan atau positivity rate di Jakarta sudah turun hingga 24 persen dari 43 persen dalam waktu 3 pekan, meski angka ini masih jauh dari standar aman WHO yakni 5 persen.
"Angka positif rate kita di Jakarta itu pernah sampai 43 persen di tanggal 13 juli, lalu tren menurun jadi 41 persen di 16 juli, lalu turun lagi jadi 36 persen di 18 juli, lalu turun jadi 28 persen di 21 juli dan hari ini per kemarin angkanya 24 persen, jadi ada tren positivity rate yang menurun," kata Anies dalam acara Vaksinasi Kadin dan TNI-Polri di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (25/7/2021).
Dia juga menyebut bahwa testing covid-19 di Jakarta juga selalu di atas standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan dan WHO.
"Testing kita selalu tinggi harus 15 kali lebih tinggi dari WHO, Jakarta sudah di atas itu, bahkan beberapa kali di atas 30 kali standar WHO. Kami cukup yakin dengan angka positivity rate. Ada tren turun apakah akan terus kita harus terus," ucap Anies.
Meski begitu, Anies menyebut hal ini belum bisa disimpulkan bahwa kasus positif Covid-19 akan terus menurun setiap harinya, sebab perkembangan masih sangat dinamis.
"Apakah akan turun terus? saya mohon kepada teman-teman, jangan menyimpulkan sudah lewat puncak dan lain-lain, nanti minggu depan baru kita simpulkan. Tapi sekarang angka positif rate dari hari ke hari menunjukan penurunan," tegasnya.
Diketahui, jumlah kasus positif Covid-19 secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 786.880 kasus, dengan 73.222 jumlah kasus aktif (orang yang masih dirawat/isolasi).
Sementara total kesembuhan ada sebanyak 702.477 orang, dan total 11.181 orang meninggal dunia di DKI Jakarta.
Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Baswedan Menjenguk Bima Arya sampai Keluarga Histeris, Benarkah?
Berita Terkait
-
Positif Covid-19 Varian Delta, Eddies Adelia Sampai Pakai Popok
-
Orang Tua Vino Bocah Yatim Piatu Karena Covid-19 Sempat Bangun Rumah di Sragen
-
Mahasiswa di Riau Edukasi Warga Desa Agar Mau Divaksin Covid-19
-
Alviano, Bocah Yatim Piatu Karena Covid-19 Asal Kaltim Bakal Diboyong ke Sragen
-
Lowongan Relawan Nakes di Jember Sepi Peminat, Rumah Sakit Kewalahan Hadapi Covid-19
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar