Suara.com - Program vaksinasi menjadi salah satu langkah krusial bagi pemerintah untuk bisa ke luar dari pandemi Covid-19. Setidaknya pemerintah harus memberikan vaksinasi kepada 208 juta penduduk guna membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa jumlah tersebut sudah ditambahkan dengan kelompok anak berusia 12 hingga 17 tahun. Sejauh ini sudah ada 118 ribu anak yang telah memperoleh vaksin pertama.
"Presiden Jokowi menekankan bahwa vaksinasi Covid-19 adalah langkah krusial untuk menentukan kesuksesan kita untuk ke luar dari pandemi ini," kata Airlangga dalam keterangannya yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/7/2021).
Sementara itu, pemerintah sudah melaksanakan vaksinasi bagi tenaga kesehatan, petugas publik, dan kelompok penduduk lanjut usia. Setelah itu, masyarakat umum dan rentan juga menjadi sasaran target vaksinasi pemerintah.
Setidaknya pada 26 Juli 2021, pemerintah sudah memberikan 64,13 juta dosis vaksin. Jumlah tersebut terdiri dari 45,5 juta suntikan pertama dan 18,6 juta suntikan kedua.
Airlangga menerangkan kalau vaksinasi menjadi salah satu strategi pemerintah untuk penanganan pandemi Covid-19. Di samping itu, kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan juga tetap harus berjalan.
"Pemerintah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas testing, tracing dengan kasus serta mengambil kebijakan untuk memperpanjang PPKM hingga 2 Agustus 2021."
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO