Suara.com - Pelaku penikaman presiden sementara Mali saat perayaan hari raya Idul Adha, meninggal dalam tahanan setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Menyadur ABC News Selasa (27/7/2021) Kolonel Assimi Goita menjadi sasaran penikaman pada Selasa (20/7) di Masjid Agung Bamako saat shalat hari raya Idul Adha.
Goita tidak terluka dalam insiden tersebut, pelaku langsung ditangkap dan diamankan oleh pihak berwenang Mali.
Tersangka ditahan dan pihak berwajib membuka penyelidikan atas serangan tersebut.
"Pelaku langsung diamankan aparat. Selama penyelidikan, kondisi kesehatannya memburuk," jelas Pemerintah Mali pada Minggu (25/7).
Pelaku kemudian dirawat di rumah sakit dan dinyatakan meninggal tak lama setelah itu. Pemerintah Mali mengungkapkan akan menyelidiki kematiannya.
Mali saat ini berada dalam proses transisi menuju negara yang demokratis. Tahun depan, negara tersebut akan mengadakan pemilihan.
Serangan yang dilakukan oleh kelompok jihad di Mali utara dan tengah membuat keamanan di ibu kota semakin tidak stabil.
Goita, kolonel pasukan khusus Mali, berhasil merebut kekuasaan pada Agustus 2020 setelah menggulingkan Ibrahim Boubacar Keita, yang baru menjabat dua tahun setelah terpilih pada 2018.
Baca Juga: Gara-gara Kotoran Anjing, Kakek-kakek di Cengkareng Tewas Dianiaya Tetangga
Goita akhirnya menyetujui pemerintahan transisi yang dipimpin oleh presiden sipil, Bah N'Daw, dan seorang perdana menteri. Goita menjabat sebagai wakil presiden transisi.
Kemudian pada 24 Mei, Goita menggulingkan para pemimpin sipil tersebut setelah mereka merombak kabinet tanpa berkonsultasi dengannya.
Goita kemudian dilantik sebagai presiden pemerintah transisi pada bulan Juni. Dia berjanji akan mengadakan pemilihan pada Februari 2022.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu