Suara.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dan 3 membolehkan masyarakat untuk makan di tempat 20 menit. Alih-alih disambut baik, kebiasaan makan terlalu cepat sebenarnya dapat mengganggu fungsi pencernaan. Apa dampak buruk makan terlalu cepat?
Pasalnya lambung dipaksa bekerja terlalu keras dan tidak sesuai kapasitasnya. Jika aturan makan di tempat 20 menit selama PPKM terlalu ketat diberlakukan maka akan muncul efek negatifnya. Menurut organisasi kesehatan Northwestern Medicine Amerika Serikat, ada empat dampak buruk makan terlalu cepat.
1. Membuat Perut Kembung
Profesor Northwestern Medicine Bethani Doerfler menyebutkan makan terlalu cepat bisa membuat perut menjadi kembung. Pasalnya makan terlalu cepat akan membuat anda tidak mengunyah makanan dengan benar. Padahal, kunyahan berpengaruh besar terhadap pencernaan. Dengan makan terlalu cepat anda juga menelan lebih banyak udara.
Sebenarnya tidak ada teori mengenai seberapa lama makanan harus dikunyah. Namun, mengunyah dengan benar akan membantu anda makan berlebihan. Di samping itu, makan dengan lambat juga mampu meningkatkan kesehatan.
2. Penyebab Obesitas
Cleaneatingmag.com mengemukakan bahwa mengunyah makanan terlalu cepat akan meningkatkan risiko obesitas. Mengunyah makanan terlalu cepat akan membuat kita cepat kembali merasa lapar dan dampaknya justru meningkatkan konsumsi makanan dan minuman yang tidak semestinya.
Makan terlalu cepat dapat menghilangkan kerja hormon yang mengatur makanan di dalam tubuh. Akibatnya otak juga akan terlambat menerima sinyal bahwa tubuh kita sudah kenyang.
3. Diabetes
Baca Juga: Pemkot Tangsel Batasi Makan di Tempat 20 Menit, Pemilik Warteg: Pelanggan Bisa Keselek
Makan terlalu cepat juga akan mengganggu kerja hormon insulin yang dalam jangka panjang menjadi penyebab diabetes tipe 2. Anak muda baik laki-laku maupun perempuan tanpa penyakit diabetes namun memiliki kebiasaan makan dengan cepat menjadi golongan paling berisiko terkena penyakit ini.
Makan terlalu cepat menjadi salah satu penyebab badan cepat gemuk, dan badan yang gemuk adalah faktor yang membuat insulin tidak bekerja.
4. Penyebab Penyakit Maag
Penyakit maag juga disebabkan oleh kebiasaan makan terlalu cepat. Sebuah studi di Korea menyebutkan lebih dari 10.000 orang yang melakukan pemeriksaan endoskopi ditemukan bahwa ada tanda-tanda gastritis atau peradangan selaput lendir pada lambung pada orang-orang yang makan terlalu cepat.
Dokter mendiagnosa orang-orang yang makan lebih cepat akan menelan lebih banyak makanan. Akibatnya lapisan lambung terkena lebih banyak asam lambung.
Itulah beberapa dampak buruk makan terlalu cepat. Aturan makan di tempat 20 menit selama PPKM memang perlu dipatuhi. Tapi jika terlalu ketat, maka kegiatan makan cepat akan merugikan kesehatan.
Berita Terkait
-
Pemkot Tangsel Batasi Makan di Tempat 20 Menit, Pemilik Warteg: Pelanggan Bisa Keselek
-
Pemkot Bekasi Izinkan Makan di Tempat 20 Menit, Lebih dari Itu Bakal Disanksi
-
Alhamdulillah, PKL di Garut Bisa Kembali Jualan dengan Syarat Ini
-
Perhatikan Persyaratan Perjalanan Dalam Negeri di Masa PPKM
-
PPKM Level 4 Pekanbaru, Petugas Penyekatan Jalan Diminta Tak Arogan
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama