Suara.com - Kabar pasien Covid-19 yang dikeroyok warga satu kampung di Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut) berakhir tragis. Korban bernama Salamat Sianipar (45) akhirnya meninggal dunia.
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN, Saleh Daulay mengatakan, tindakan pengeroyokan dan penganiayaan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Menurutnya, atas nama apapun, tindakan tersebut tidak boleh dilakukan.
"Ya pengeroyokan kepada pasien Covid di Bulu Silape, Toba, tidak dibenarkan. Tindakan itu tidak hanya akan menyakiti korban, tetapi juga keluarganya. Kejadian seperti itu, akan lama terekam dalam memori kolektif mereka," kata Saleh saat dihubungi Suara.com, Senin (2/8/2021).
Jika memang korban diduga telah melakukan tindakan yang tak pantas lantaran ingin menulari warga, Saleh menyampaikan, seharusnya tak perlu juga dikeroyok. Menurutnya, hal sangat penting adalah edukasi.
"Kalau itu betul, mestinya bukan pengeroyokan. Yang dilakukan adalah edukasi. Aparat pemerintahan, baik dari desa maupun kecamatan diminta untuk turun tangan. Korban harus dinasehati untuk menghentikan tindakannya," tuturnya.
Lebih lanjut, Saleh mengingatkan soal pentingnya edukasi terkait dengan penanganan covid. Menurutnya, jika edukasi sudah dilakukan dengan benar maka kejadian seperti ini tidak akan terjadi.
"Kalau sosialisasi dan edukasi dilakukan secara benar, tindakan ingin menularkan ke orang lain seharusnya tidak terjadi. Dan tindakan pengeroyokan tersebut juga tidak perlu terjadi," tuturnya.
"Akhir ceritanya kan jadi sedih dan tragis. Sebab, korban yang dikeroyok akhirnya meninggal dunia di RS Adam Malik. Soal kematian akibat Covid banyak terjadi dimana-mana. Namun cerita pengeroyokan di kampung halaman korban sebelum dibawa ke RS, pasti akan menyisakan kenangan tidak baik bagi keluarganya," sambungnya.
Meninggal Dunia
Baca Juga: Salamat Sianipar, Pasien Covid-19 yang Diduga Dianiaya Meninggal
Setelah mengalami aksi pengeroyokan, Salamat Sianipar dinyatakan meninggal dunia di RSUD Adam Malik Medan pada Minggu (1/8/2021). Informasi tersebut diuggah akun Facebook Albert Siagian dalam akun facebooknya, sore ini.
“Selamat Jalan Uda Salamat Sianipar.., sonang ma uda di siamun ni Debata.”
Kematian Salamat ini juga dibenarkan Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audi Murphy Sitorus. Dia mengemukakan, jenazah dimakamkan sesuai SOP pemulasaran jenazah Covid-19.
“Hari ini dapat informasi telah meninggal di RSUD Adam Malik Medan dan dimakamkan sesuai SOP Pemulasaran Jenazah Corona (Covid-19),” katanya seperti dilansir Dirgantara.com-jaringan Suara.com.
Sebelumnya diberitakan, video yang memperlihatkan Salamat Sianipar, pasien covid dikeroyok warga Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba viral di media sosial, Sabtu (24/7/2021).
SuaraSumut.id pun menelusuri cerita di balik video yang viral tersebut. Ternyata, terdapat perbedaan antara narasi keterangan video viral dengan kesaksian warga. Dalam video yang viral di media sosial, disebutkan Salamat dikeroyok warga yang tak terima desanya menjadi tempat isolasi mandiri.
Namun, berdasarkan keterangan warga, mereka kesal lantaran Salamat yang berusia 45 tahun itu bertingkah aneh.
Bupati Toba Poltak Sitorus melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Toba Audy Murphy Sitorus mengungkapkan, pasien isolasi mandiri itu bertingkah aneh dan berusaha menyebarkan virusnya ke orang lain.
Tag
Berita Terkait
-
Salamat Sianipar, Pasien Covid-19 yang Diduga Dianiaya Meninggal
-
Pasien Covid-19 yang Dikeroyok Warga Sekampung di Bulu Silape Kabupaten Toba Meninggal
-
Sebanyak 497 Pasien Covid-19 di Rejang Lebong Masih Dalam Pengawasan
-
Tiga Warga Jember Perusak Ambulans Pengantar Jenazah Covid-19 Ditetapkan Tersangka
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Dapat Gaji UMP Selama 6 Bulan, Bagaimana Mekanisme Program Magang 20.000 Fresh Graduate?
-
AGRA Sebut Longsor di PT Freeport Hanya Puncak Gunung Es dari Eksploitasi Mineral di Papua
-
Media Luar Negeri: AS Menyusup Tunggangi Demo Nepal dan Indonesia?
-
Kapolri Listyo Sigit Mau Dicopot Prabowo Lewat Komisi Reformasi Polri? Begini Fakta versi Istana!
-
Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!
-
Di Balik Ledekan Menkeu Purbaya ke Rocky Gerung, Malah Diduga Sarkas pada Jokowi
-
Bikin Gempar Warga Cipayung, Polisi Buru Orang Tua Pembuang Bayi di Waduk Cilangkap
-
Soal Kemungkinan Periksa Ketua Umum PBNU Gus Yahya dalam Kasus Haji, Begini Jawaban KPK!
-
YLBHI Desak Tim Independen Komnas HAM Dkk Usut Dugaan Pelanggaran HAM Berat pada Kerusuhan Agustus
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah