Suara.com - Pos Indonesia yang merupakan perusahan layanan pengiriman didorong untuk menyalurkan bantuan sosial tunai langsung ke rumah penerima. Tujuannya, untuk mencegah kemunculan klaster baru penyebaran Covid-19 jika penyaluran BST terpusat di suatu titik.
Direktur Eksekutif Political and Policy Public Studies Jerry Massie mengatakan penyaluran BST terpusat di suatu titik terbukti menimbulkan kerumunan warga.
"Akan terjadi lagi kerumunan warga dan juga klaster baru muncul, bisa klaster pos juga bisa jadi varian baru," kata Jerry dalam pernyataan tertulis, hari ini.
Menurut Jerry, perbaikan teknis penyaluran BST tak bisa hanya menjadi tanggungjawab Pos Indonesia. Kementerian Sosial juga harus menunjukkan tanggungjawab pada publik, mengingat BST memang program Kemensos.
Bagaimana pun, Pos Indonesia hanya mitra yang terikat kerjasama dengan Kemensos.
"Carut-marut penyaluran BST oleh Pos seharusnya juga ditilik dari ketentuan kerjasama yang terbangun antara Pos Indonesia dengan Kemensos," kata Jerry.
"Boleh jadi, nilai nominal kerjasamannya memang tidak cukup bagi Pos untuk teknis penyaluran langsung ke rumah penerima BST. Nah ini, Kemensos harus terbuka sebagai bentuk pertanggungjawaban publik."
Kemensos menyerahkan mandat kepada Pos indonesia untuk menyalurkan BST secara serentak di Indonesia.
BST ditargetkan diberikan ke 10 juta keluarga penerima manfaat dengan total anggaran Rp12 triliun.
Baca Juga: Astra dan Kementerian Perhubungan Serahkan Bantuan Sosial pada Masyarakat di Bandung
BST diberikan ke PKM sebesar Rp600 ribu, yang diperuntukkan bulan Mei dan Juni, atau penyaluran tahap 14 dan 15 yang diberikan sekaligus. Pada 24 Juli lalu, Pos Indonesia tancap gas untuk mengejar target penyaluran BST hingga di tangan KPM.
Namun dengan adanya keterbatasan mobilitas masyarakat, Pos Indonesia diminta agar menyalurkan BST secara antaran langsung ke rumah Keluarga Penerima Manfaat atau door to door.
Mekanisme ini dianggap efektif untuk mencegah kerumunan saat pembagian BST dan KPM tidak perlu keluar rumah, sehingga dapat menekan penyebaran Covid-19.
Dalam impelementasinya, Pos Indonesia tidak mampu untuk mengatur jadwal pengambilan BST sehingga hampir semua daerah terjadi kerumunan saat antre saat BST disalurkan. Bahkan, kerumunan itu disaksikan langsung Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Muhadjir menyoroti sistem penyaluran bantuan sosial oleh Pos Indonesia yang memicu kerumunan orang di kantor pos.
"Kalau bisa jangan seperti ini berkumpul di kantor pos, bantuan bisa disalurkan lewat RT/RW," kata Muhadjir di Banjarmasin, Rabu (4/8/2021).
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Berhasil Identifikasi, 17 Jasad Santri Tragedi Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
-
Lewat Modul P5, Literasi Jaminan Sosial Dinilai Bisa Ditanamkan Sejak Dini
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya