Suara.com - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in tengah menghadapi tuduhan dari pihak oposisi, karena diduga bersekongkol dengan Korea Utara untuk misi spionase.
Dilasnir ANTARA, tuduhan tersebut dibantah oleh kantor presiden, dan mengatakan tidak ada hubungan dengan tiga aktivis yang ditangkap karena diduga bekerja sama dengan agen intelijen Korea Utara.
Ketiga aktivis Korsel itu ditangkap pada Senin (2/8) dengan tuduhan melanggar UU Keamanan Nasional karena mengampanyekan --berdasarkan perintah dari operasi Korut-- penentangan terhadap rencana militer Korsel untuk membeli jet tempur siluman Amerika Serikat, menurut keterangan polisi.
Berdasarkan prosedur normal di Korsel, otoritas tidak mengungkap ketiga aktivis atau pengacara mereka ke publik.
Kepolisian dan Badan Intelijen Nasional (NIS) juga menuduh mereka menerima 20.000 dolar AS (sekitar Rp287 juta) dari agen spionase tersebut.
Polisi mengatakan ketiga orang itu telah bertemu mata-mata tersebut di Kota Shenyang, China, dekat perbatasan Korut, beberapa kali sejak 2017.
Misi mereka mencakup "organisasi bawah tanah" untuk melakukan gerakan pro Korut dan anti AS, kata seorang polisi yang menolak menjelaskan lebih lanjut tentang investigasinya.
Semenanjung Korea telah terpecah selama puluhan tahun, dan aksi mata-mata serta skandal di antara kedua seteru dalam Perang Dingin itu menjadi hal yang biasa.
Kasus terakhir memicu kegemparan politik ketika surat kabar Chosun Ilbo, yang mengutip sumber anonim, mengatakan ketiga aktivis pernah bekerja pada tim kampanye kepresidenan Moon sebagai penasihat khusus isu-isu perburuhan sebelum Moon mulai menjabat pada 2017.
Baca Juga: 7 MV KPop yang Terinspirasi dari Film Terkenal, Ada Black Swan BTS
Chosun Ilbo dan sejumlah media lain juga mengatakan ketiga aktivis telah bertemu dengan seorang anggota parlemen senior dari Partai Demokratik, yang kini berkuasa, untuk membahas proyek-proyek yang mungkin bisa digarap di Korut.
Polisi, NIS, dan Pengadilan Distrik Cheongju, yang menerbitkan surat perintah penangkapan ketiga aktivis, tidak bisa dimintai komentarnya atas laporan Chosun Ilbo.
Kubu oposisi Partai Kekuatan Rakyat menggambarkan kasus itu sebagai "skandal spionase" dan menuntut agar Moon dan Partai Demokratik menjelaskan hubungan mereka dengan ketiga aktivis.
Juru bicara kantor Moon menolak tuduhan para aktivis bahwa mereka pernah bekerja untuk Moon dengan mengatakan dalam pernyataan bahwa hal itu "tak layak untuk disebut".
Juru bicara Partai Demokratik mengatakan pihaknya tak mau mengomentari.
Moon yang liberal sangat ingin meningkatkan hubungan dengan Korut. Dia mengatakan kedua negara akan memetik manfaat ekonomi, terlepas dari program persenjataan dan rudal nuklir Korut.
Berita Terkait
-
The Boyz Siap Tutup Tur Dunia The Blaze di ICE BSD, Sapa The B dengan Pesan Hangat Bahasa Indonesia
-
Mimpi Korea Selatan Dikubur oleh Maroko, Langkah Terhenti di Babak 16 Besar Piala Dunia U-20 2025
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Berpeluang Disalip Korea Utara
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Aktris Korea Jeon Hye Bin Kemalingan Kartu Kredit di Bali, Rp178 Juta Ludes Dalam 10 Menit
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Pede Sosok "Bapak J" Mudahkan Kader Lolos ke Senayan, PSI: Sekurangnya Posisi 5 Besar
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode
-
Ketar-ketir, Pedagang Kaget Dengar Harga Sewa Kios jadi Selangit usai Pasar Pramuka Direvitalisasi
-
Pemfitnah JK Masih Licin, Kejagung Ogah Gubris Desakan Roy Suryo Tetapkan Silfester DPO, Mengapa?
-
Perluas Inklusi Keuangan Daerah, Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Peran TPAKD
-
Pemerintah Miliki Program 3 Juta Rumah, Mendagri Ajak Perguruan Tinggi Ikut Berikan Dukungan
-
Ragunan Buka Malam: Pengunjung Hanya Bisa Lihat Harimau, Kuda Nil, dan Satwa Nokturnal Lainnya
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Hari Ini: Simak Jadwal 'Feeding Time' Harimau hingga Kuda Nil
-
Mau Lanjut ke Ragunan Malam? Pengunjung Siang Tetap Wajib Beli Tiket Baru