Suara.com - Joe Biden mengatakan bahwa Washington akan mengirim 5.000 tentara ke ibukota Afghanistan untuk mengevakuasi staf kedutaan besar Amerika Serikat dari kota tersebut.
"Saya telah mengizinkan pengerahan sekitar 5.000 tentara AS untuk memastikan kami dapat melakukan penarikan personel AS dan personel sekutu lainnya secara tertib dan aman," jelas Joe Biden disadur dari Anadolu Agency Minggu (15/8/2021),
Biden melanjutkan ribuan tentara tersebut juga akan membatu evakuasi warga Afghanistan yang membantu pasukan AS selama menjalankan misi.
Dia menekankan bahwa pasukan akan mempertahankan kewaspadaannya untuk menanggulangi ancaman teroris dari Afghanistan.
Biden mengatakan dia mengarahkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk mendukung Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dan para pemimpin negara lainnya untuk menghindari pertumpahan darah dalam memecahkan masalah yang ada di negara tersebut.
Namun, Biden juga menegaskan kepada Taliban jika akan mengerahkan militernya jika kelompok tersebut mengganggu proses pemulangan personelnya.
"Kami telah menyampaikan kepada perwakilan Taliban di Doha, melalui Komandan Tempur kami, bahwa setiap tindakan mereka di Afghanistan, yang membuat personel AS atau misi kami dalam bahaya, akan ditanggapi dengan respons militer AS yang cepat dan kuat," kata Biden.
Biden juga mengatakan jika AS sedang mengupayakan evakuasi yang aman bagi warga Afghanistan serta keluarga mereka yang membantu perjuangan AS selama menjalankan misi.
Sejak AS memutuskan menarik pasukannya, Taliban saat ini sudah berhasil menguasai 24 dari 34 ibu kota provinsi di Afghanistan.
Baca Juga: Taliban Makin Menjadi, Kini Rebut Jalalabad, Kota Kunci di Afghanistan
Kota-kota yang dikuasai oleh Taliban yakni Qalat, Tarinkot, Pul-e-Alam, Kandahar, Lashkargah, Herat, Feroz Koh, Qala-e-Nau, Ghazni, Fayzabad, Aybak, Zaranj, Sheberghan, Kunduz, Pul-e-Khumri, Taluqan dan Sar-e-Pul.
Sementara itu, dalam pidato singkat yang disiarkan televisi, Presiden Ghani bersumpah untuk terus membela pemerintahannya. "Negara ini berada dalam bahaya ketidakstabilan yang serius," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?