Suara.com - Kebakaran melanda Kampung Pemulung, Jalan Kemang Utara IX, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Minggu (15/8/2021) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Pemukiman yang kebanyakan dihuni oleh para pemulung ini ludes dilalap si jago merah.
Pantauan Suara.com di lokasi, abu bekas kebakaran masih berterbangan. Masih ada sejumlah titik asap yang membumbung di sekitar lokasi. Kebakaran ini terjadi di satu RT 11, RW 04. Barang-barang warga terlihat hangus berserakan di tanah tak terselamatkan lagi.
Kebanyakan barang hangus adalah seng dan kayu yang merupakan bahan bangunan tempat tinggal para pemulung. Barang dagangan seperti buah-buahan, toko kelontong, sembako milik pedagang setempat juga ludes.
"Sudah jadi pisang bakar semua nih, enggak ada yang selamat. Mau enggak? Ambil aja kalau mau," ujar Rido, pemilik gudang pisang sambil membersihkan tokonya yang sudah tak bersisa.
Di wilayah kebakaran, terlihat sudah tidak ada lagi bangunan yang berdiri. Hanya sisa-sisa tembok yang juga hangus terbakar masih ada di lokasi.
Warga setempat yang kehilangan tempat tinggalnya kebanyakan masih sibuk mengambil barang-barang bekas seperti besi, seng, dan sisa lainnya untuk diangkut ke mobil yang sudah bersiap.
"Masih pasa ngangkut barang, paling buat di-loakin (dijual jadi barang loak)," kata Katro.
Ketua RW 04, Syafei mengatakan ada sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kejadian ini. Bahkan tiga orang di antaranya tewas karena masih tertidur saat si jago merah menyambar.
"50 KK terdampak. Kebanyakan ngungsi di tempat saudara. Banyak juga yang masih di sini ngumpulin sisa-sisa kebakaran," jelasnya.
Baca Juga: Tertidur saat Kebakaran di Kemang, Kronologi Sebelum Kaka, Istri dan Anak Hangus Terbakar
Saat ini, Pemerintah setempat sudah menyediakan tiga posko pengungsian. Sejumlah bantuan dari warga dan elemen masyarakat juga sudah berdatangan.
"Paling kita butuhnya matras, obat-obatan buat warga yang masih bertahan. Kalau sembako alhamdulillah sudah banyak sih," pungkasnya.
Tewas Terbakar saat Tidur
Kebakaran yang melanda Kampung Pemulung itu menewaskan satu keluarga. Kakak bersama istri; Eni (40), dan anaknya, Febri (3) tewas terbakar saat masih tertidur pulas. Keluarga itu disebut sempat dibangunkan oleh sesama pemulung.
"Sudah langsung di-bangunin. Tiga-tiganya kami samperin," kata Katro.
Situasi saat itu disebutnya sudah sangat mencekam karena api dengan cepat menyambar. Panas begitu terasa hingga membuat warga takut.
Kaka, kata Katro, sudah sempat merespons ketika salah satu pemulung. Karena diyakini sudah sadar, mereka pergi meninggalkan Kaka untuk menyelamatkan diri.
"Digoyang-goyangin (badannya) pada teriak 'kebakaran, kebakaran'. Dia sudah jawab 'hah?' gitu. Kita akhirnya sudah pergi saja kirain sudah bangun terus kabur," jelasnya.
Begitu api mulai padam, Katro mengumpulkan rekan-rekannya. Namun Kaka dan keluarga tidak ditemukan.
Akhirnya ia meminta pemadam kebakaran untuk ikut mencari Kaka di tempat mereka tidur.
"Bener saja, kan dia tidur di lantai dua, udah di bawah jasadnya. Hangus, gosong gak berbentuk lagi," pungkasnya.
Korsleting Listrik
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kota Jakarta Selatan, Herbert Flider Lumban Gaol mengatakan penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
Lebih lanjut Herbert mengatakan laporan kebakaran diterima sekitar pukul 03.18 WIB dini hari. Lantas sekitar pukul 04.52 WIB api sudah berhasil dilokalisir.
“Saat ini api sudah dapat dipadamkan, untuk penyebab kebakaran diduga korsleting listrik,” kata Herbert.
Untuk memadamkan kobaran api itu, kata Herbert, sebanyak 19 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan yang terdiri dari 13 unit pompa dan 6 unit pendukung.
“Untuk personel 95 orang,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar