Suara.com - Taliban berhasil memasuki istana presiden Afghanistan dan mengumumkan akan memberikan ujian yang sebenarnya kepada pemerintah pada Minggu (15/8/2021).
Menyadur Al Jazeera Senin (16/8/2021) kepala biro politik Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar mengatakan dalam sebuah pernyataan video singkat pada hari Minggu (15/8/2021) bahwa sudah berhasil menguasai istana presiden.
Abdul Ghani juga mengungkapkan jika Taliban akan melakukan ujian yang sebenarnya kepada pemerintah Afghanistan dan memenuhi harapan warga Afghanistan.
Dari rekaman yang diperoleh Al Jazeera secara eksklusif, tampak seorang pemimpin Taliban dikelilingi oleh puluhan pejuang bersenjata, berbicara kepada media dari kursi presiden Afghanistan.
Taliban berhasil memasuki istana setelah Presiden Ashraf Ghani angkat kaki menuju Tajikistan, saat kelompok tersebut berhasil menguasai banyak kota di Afghanistan.
Hingga saat ini, Taliban berhasil merebut 26 dari 34 ibu kota provinsi Afghanistan dalam waktu kurang dari dua minggu.
Presiden Ashraf Ghani mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di Facebook bahwa dia melarikan diri untuk mencegah pertumpahan darah.
"Taliban telah menang dengan pedang dan senjata mereka, dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan pertahanan diri warga negara mereka," katanya.
Di tengah memanasnya kondisi di Afghanistan, Jerman menutup kedutaan besarnya dan mempercepat evakuasi pasukan dan warganya.
Baca Juga: Pemerintah Afghanistan Menyerah ke Taliban, Joe Biden Kirim 5 Ribu Pasukan....
"Situasi keamanan memburuk secara drastis. Kedutaan Besar Jerman di Kabul ditutup pada 15 Agustus," jelas Kementerian Luar Negeri Jerman melalui situs resminya.
Menteri Luar Negeri Heiko Maas memutuskan untuk memindahkan staf kedutaan besarya ke bandara militer Kabul setelah Taliban berhasil memasuki kota tersebut.
Pada saat yang sama, Berlin juga mempercepat mengevakuasi warga Jerman serta warga Afghanistan yang pernah bekerja untuk militer Jerman atau lembaga lain.
Selain Jerman, Amerika Serikat juga ikut mengevakuasi para diplomat dari kedutaan besarnya menggunakan helikopter.
Pentagon dilaporkan akan mengirimkan 1.000 pasukan tambahan untuk membantu mengevakuasi warga AS dan warga Afghanistan yang bekerja untuk mereka dari Kabul.
Sebelumnya, Joe Biden mengatakan bahwa Washington akan mengirim 5.000 tentara ke ibukota Afghanistan untuk mengevakuasi staf kedutaan besarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina