Suara.com - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di DKI Jakarta sudah bisa diturunkan hingga ke level 2.
Dicky menjelaskan, laju penularan atau positivity rate di Ibu Kota sudah di bawah 10 persen, meski belum di bawah standar aman WHO, penurunan level pembatasan sudah mulai bisa dilakukan.
"Untuk Jawa Bali bisa turun levelingnya, untuk Jakarta mungkin bisa ke level 2, disinilah indikatornya tetap harus dilihat tes positivity rate, kematian, hunian rumah sakit, tapi harus lebih detail berapa di ICU, berapa yang pakai ventilator, bukan hanya persentase keterisian, termasuk kapasitas testingnya apa dia sudah mencapai 10 persen," kata Dicky saat dihubungi, Senin (16/8/2021).
Diketahui, positivity rate di Jakarta dalam sepekan terakhir di Jakarta sebesar 7,7 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 15,0 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Sementara untuk PPKM luar Jawa-Bali, Dicky menyebut masih perlu diperpanjang dengan level tinggi 4, sebab penularan sudah mulai meluas dan kapasitas fasilitas kesehatan di sana tidak sebagus di Jawa-Bali.
Dicky menyebut tidak perlu menunggu tes PCR untuk mengisolasi seseorang di daerah dengan keterbatasan faskes, cukup dengan melihat gejala awal dan rapid tes antigen saja.
"Testing tidak usah dikejar PCR, kalau rapid tes antigen sulit ya yang penting ada analisa kasus awal, bahkan dengan melihat gejala atau surveillance syndrome, nakes dibekali dengan semacam checklist sederhana untuk menemukan terduga kasus untuk segera dilakukan isolasi," tegasnya.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Jawa-Bali akan berakhir pada hari ini, namun belum ada keputusan dari pemerintah diperpanjang atau tidak.
Baca Juga: Tambah 1.182 Pasien, Positif Covid-19 di Jakarta Capai 840.442 Kasus
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih