Suara.com - Partai Demokrat menanggapi pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyoroti soal pelaksanaan Pemilu 2009 yang kala itu dimenangkan Partai Demokrat.
Dalam pertemuannya dengan Sekjen Partai Gerindra, Hasto berbicara soal adanya tindakan menghalalkan segala cara hingga menarik elemen KPU menjadi pengurus partai pada masa tersebut.
Menjawab sindiran Hasto, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani meminta Hasto untuk fokus saja dengan agenda PDI Perjuangan sebagai the ruling party yang harus bertanggung jawab memastikan pemerintah bekerja optimal menunaikan janji-janjinya saat Pemilu.
"Hingga kini tak ada capaian dan janji baik di bidang ekonomi, politik dan hukum yang ditepati. Tak perlu buat pengalihan isu apalagi di tengah krisis kesehatan dan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 seperti saat ini," kata Kamhar kepada wartawan, Rabu (25/8/2021).
Kamhar kemudian mengkritisi gaya politik post truth yang dikembangkan Hasto sebagai bentuk distorsi demokrasi, yang ia sebut hanya menjadi benalu reformasi.
Jika berbicara ihwal elemen KPU, Kamhar mengatakan, bahwa banyak jejak digital yang menyajikan informasi upaya Hasto mengintervensi anggota KPU pada perkara Harun Masiku. Termasuk jejak digital pertemuan politisi PDIP dengan oknum anggota KPU menjelang Pemilu.
Sementara itu menjawab pernyataan Hasto terkait adanya elemen KPU yang ditarik menjadi pengurus partai pada Pemilu 2009, Kamhar memberi penjelasan soal Andi Nurpati, seorang anggota KPU pada era itu yang masuk dalam jajaran kepengurusan Partai Demokrat.
"Andi Nurpati sendiri masuk Partai Demokrat setelah tak lagi menjadi anggota KPU, itu hak politiknya untuk memilih jalan pengabdian baru berkiprah dipolitik dan yang dipilihnya adalah Partai Demokrat," kata Kamhar.
Menurut Kamhar jalan yang dipilih Andi menjadi kader partai merupakan hal biasa. Langkah serupa juga dilakukan oleh mantan anggota KPU lainnya yang memilih masuk partai politik.
Baca Juga: AHY Sebut Anak Muda Jangan Dimanja, Denny Siregar: Karpet Doi Sejak Kecil Warnanya Biru
"Itu biasa saja, terlalu picik jika Hasto memberi stigma KPU ditunggangi pada masa itu. Fenomenanya saat ini justru banyak mantan komisioner KPU di berbagai daerah masuk PDIP," ucap Kamhar.
Kamhar meminta Hasto untuk lebih fokus membantu pemerintah menangani pandemi ketimbang melakukan pengalihan dengan menghadirkan nuansa Pemilu di masa lalu. Secara pribadi, Kamhar mengatakan bahwa seharusnya Hasto dapat membantu menghadirkan Harun Masiku, kader PDIP yang masih buron hingga kini.
"Sudah bertahun-tahun tak ketemu. Ini semakin memperburuk citra pemerintah dalam hal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, termasuk juga vonis kasus korupsi bansos mantan Mensos Juliari Batubara kader PDIP yang kontroversi dan menuai polemik," ujar Kamhar.
Nostalgia Mega-Prabowo di 2009
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku bernostalgia dengan nuansa saat menerima kunjungan Partai Gerindra di DPP PDI Perjungan. Hasto teringat dengan suasana di mana kedua partai itu berkoalisi saat mengusung pasangan Megawati-Prabowo pada Pilpres 2009.
Hal itu dikatakan Hasto mengawali sambutannya daat menerima kunjungan dari Sekjen Gerindra Ahmad Muzani beserta rombongan.
Berita Terkait
-
AHY Sebut Anak Muda Jangan Dimanja, Denny Siregar: Karpet Doi Sejak Kecil Warnanya Biru
-
Jokowi-Prabowo Disebut 'Makin Mesra', Pengamat: Sindir SBY dan Demokrat
-
Hina SBY Lalu Sebut AHY Pemimpin Halu, ASN di Lamongan Dilaporkan Polisi
-
Partai Gerindra Bertemu PDI Perjuangan, Hasto Sebut Momen Nostalgia
-
Ngobrol Empat Mata dengan Elite Gerindra, PDIP: Kami Bahas Pemilu 2024
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
Terkini
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan