Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan aksi dua orang pria membawa sebuah timbangan saat sedang makan di restoran Padang viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah oleh sebuah akun Tiktok, Selasa (24/8/2021) tampak dua pria memesan makanan di restoran Padang.
Salah satu dari mereka memesan makanan untuk disantap di restoran, sedangkan satu orang lainnya memesan makanan untuk dibungkus.
"Nasi Padang makan ditempat vs dibungkus, lebih banyak mana?" tulis pria tersebut, dikutip suara.com, Rabu (25/8/2021).
Saat makanan yang dipesan sudah disajikan, kedua pria tersebut lantas membandingkan porsi yang dimakan di tempat dengan yang dibungkus.
Salah satu dari mereka mengeluarkan timbangan dari dalam tas dan menimbang dua porsi makanan tersebut satu persatu.
Untuk nasi Padang yang dimakan ditempat beratnya kurang lebih 1,2 kg, sedangkan yang dibungkus beratnya sekitar 1,5 kg ketika ditimbang bersama piringnya.
Kesimpulannya, nasi Padang yang dibungkus isinya lebih banyak daripada nasi Padang yang dimakan di tempat.
Dalam video lainnya, pria tersebut bertanya pada penjual terkait alasan nasi Padang yang dibungkus porsinya lebih besar daripada yang dimakan di tempat.
Baca Juga: Viral Warganet Pamer Buka Warung, Berujung Kaget Pas Lihat Aksi Tetangga Lakukan Ini
Sang penjual lantas menyebutkan alasan porsi nasi yang dibungkus lebih besar agar bisa dikaonsumsi oleh dua orang atau lebih, jika diperlukan.
"Kalau makan di tempat otomatis buat abangnya sendiri ya, kalau dibungkus mungkin bisa dibagi untuk keluarga di rumah, adik-adik, atau saudara abang," ujar si penjual.
Para warganet yang melihat video tersebut lantas menuliskan beragam komentar. Beberapa dari mereka mengaku tak menyangka saat mendengar penjelasan dari penjual nasi Padang.
"Ku kira penyebabnya karena nggak perlu cuci piring," tulis salah seorang warganet.
"Sungguh mulia pedagang nasi Padang, berbagi kenyang untuk anggota keluarga yang lain," tulis warganet lain.
"Jawaban yang benra-benar pas, laris manis jualannya ya," komentar salah seorang warganet.
Berita Terkait
-
Viral Ormas Pemuda Pancasila, KPMP dan Sundawani Geruduk Kantor Dinkes KBB, Ini Pemicunya
-
Viral Kisah Lelaki Ingin Batal Nikah, Alasannya Bikin Warganet Emosi
-
Viral Yellow Claw Pamer Makan ala Warteg, Pas Dizoom Publik Malah Salfok ke Hal Ini
-
3 Tahun Gaji Istri Nggak Pernah Diambil, Pas Dicek Totalnya Bikin Melongo
-
Viral Warganet Pamer Buka Warung, Berujung Kaget Pas Lihat Aksi Tetangga Lakukan Ini
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu