Suara.com - Puluhan siswa bersama para orang tua asal California, Amerika Serikat (AS), terjebak di Afghanistan untuk liburan musim panas.
Sebanyak 23 pelajar dari Cajon Valley Union School District, di luar San Diego, terjebak di Kabul bersama orang tua mereka setelah bepergian ke negara yang dilanda perang.
Dilansir dari New York Post mengutip LA Times, mereka berusaha menuju bandara atau menaiki salah satu penerbangan militer AS dari Kabul sebelum batas waktu 31 Agustus mendatang, untuk menarik pasukan AS tiba.
Belum ada informasi tidak segera jelas kapan keluarga itu tiba di Afghanistan, tetapi Inspektur Lembah Cajon David Miyashiro mengatakan, mereka telah melakukan perjalanan ke sana dengan visa khusus untuk dinas militer AS.
Mereka pergi ke pedesaan untuk mengunjungi kerabat jauh mereka, termasuk kakek-nenek mereka. Perjalanan itu bukan untuk keperluan tugas sekolah.
Keluarga memiliki penerbangan kembali ke AS sehingga mereka bisa kembali untuk awal tahun ajaran.
Beberapa keluarga sedang dalam perjalanan ke bandara di Kabul ketika kekacauan meletus ketika Taliban menguasai kota itu, menurut distrik itu.
Pejabat distrik mengatakan, para siswa aman tetapi tidak jelas kapan mereka dapat kembali ke AS.
Pemerintah setempat menjangkau pejabat negara bagian dan federal untuk membantu membawa keluarga kembali ke rumah.
Baca Juga: Nasib Kompetisi Sepakbola Afghanistan di Tengah Kudeta Taliban
Para siswa bersekolah di berbagai sekolah di kabupaten tersebut.
"Sebanyak 11.200 orang lainnya dievakuasi dengan 42 penerbangan militer AS keluar dari Kabul dalam 24 jam yang berakhir Rabu pagi," kata Gedung Putih.
Sekitar 7.800 orang juga dievakuasi dengan penerbangan sekutu. Sejak 14 Agustus, sekitar 82.300 orang telah dievakuasi dengan penerbangan militer dan sekutu AS, menurut Gedung Putih.
Berita Terkait
-
Atlet Paralimpiade Afghanistan Berhasil Dievakuasi, Lokasinya Dirahasiakan
-
Pemerintah Taliban Mendorong Pejabat Afghanistan untuk Kembali Bekerja
-
Afghanistan di Ambang Krisis Kemanusiaan, 14 Juta Orang Terancam Kelaparan
-
Selain Melarang Penduduk ke Bandara, Taliban Kini Memburu Kolaborator Pasukan AS
-
AS akan Evakuasi Tentara Afghanistan yang Bantu Penarikan Warga dari Kabul
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
Terkini
-
Pesan Terakhir Nan Haru Sri Mulyani, Minta Privasi Dihormati Usai Tak Lagi Jadi Menteri Keuangan
-
Istri Tewas Gegara KDRT, Suami Ditangkap usai Buron ke Bekasi
-
Soal Budi Gunawan Kena Reshuffle, Politisi PDIP: Itu Hak Prerogatif Presiden, Harus Dihormati
-
Profil Lengkap Yudo Sadewa, Putra Menkeu Baru yang Picu Kontroversi Usai Sebut Sri Mulyani Agen CIA
-
Berapa Gaji Agen CIA? Sri Mulyani Dituduh Agen CIA oleh Akun Diduga Anak Menkeu Purbaya
-
Ferry Irwandi Terancam Dilaporkan Jendral Dugaan Tindak Pidana: Tenang Pak, Saya Tidak Pernah Lari!
-
Siasat Keji di Balik Mutilasi Pacet, Pilih Jurang Sepi untuk Lenyapkan Jejak 310 Potongan Tubuh
-
Hendri Satrio: Purbaya Belum Sepopuler Sri Mulyani, Tapi Dia Orang Lama Prabowo di Dunia Keuangan
-
Pengamat: Dugaan Terlibat Kasus Judol Jadi Alasan Kuat Budi Arie Tersingkir dari Kabinet Prabowo
-
Ada Peran Makhluk Berbulu Beri Petunjuk Lokasi Korban Mutilasi di Pacet Mojokerto