Suara.com - Kubu penolak pengguliran hak interpelasi untuk memanggil Gubernur Anies Baswedan terkait Formula E terus merapatkan barisan.
Mereka bahkan sudah berkumpul langsung bersama Anies dan wakilnya, Ahmad RIza Patria pada Kamis (27/8/2021) malam.
Hal ini diketahui dari unggahan foto di akun instagram Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani. Terlihat, kubu tujuh fraksi yang menolak interpelasi bertemu langsung dengan Anies dan Riza.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik pun membenarkannya. Dia menyebut pertemuan itu digelar di rumah dinas Anies, di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng Jakarta Pusat.
"Iya, di Rumah Dinas (Anies)," ucap Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (27/8/2021).
Politisi Gerindra itu mengakui memang Anies dan tujuh fraksi membahas soal interpelasi Formula E yang diajukan 33 anggota dewan dari fraksi PDIP dan PSI.
Mereka yang hadir, kata Taufik, sepakat untuk tidak ikut menggulirkan interpelasi tersebut.
"Iya pasti terbatas (interpelasi), tapi tidak cuma itu. Kesepakatan dari tujuh fraksi dengan anggota 73 tidak ikut interpelasi," tandas Taufik.
Namun, Taufik tidak merinci apa saja pembahasan dan isi pertemuan itu. Tujuh fraksi, Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, Nasdem, PKB-PPP disebutnya hadir dalam pertemuan itu.
Baca Juga: Pejabat DKI Lobi Ketua Fraksi PDIP Supaya Interpelasi ke Gubernur Anies Batal
“Semua tujuh fraksi hadir, silaturahmi saja,” katanya.
Sebelumnya, hak interpelasi yang diajukan anggota fraksi PDIP dan PSI terancam mandeg alias terhenti di tengah jalan. Sebabnya, sebanyak tujuh fraksi di DPRD DKI menyatakan menolak akan usulan itu.
Diketahui, sebanyak 25 anggota Fraksi PDIP dan 8 anggota PSI resmi mengajukan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta meminta penyelenggaraan Formula E dibatalkan.
Sementara tujuh partai yang menolak usulan itu di antaranya Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi NasDem, Fraksi Golkar, dan Fraksi PKB-PPP.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI, Desi, menilai, hak interpelasi yang digulirkan oleh PDIP dan PSI tidak perlu dikuti.
“Kami Fraksi Demokrat DPRD DKI tak mengikuti interpelasi yang sedang ramai. Iya tidak perlu, pak," kata Desi di Jakarta, Jumat (27/8/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
- 
            
              Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
- 
            
              Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
- 
            
              Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
- 
            
              Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
- 
            
              Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!
- 
            
              Air Mati Akhir Pekan: Ini Daftar Wilayah Jakarta yang Akan Terdampak Gangguan Suplai PAM Jaya!
- 
            
              Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
- 
            
              Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
- 
            
              Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
- 
            
              Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
- 
            
              Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
- 
            
              OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
- 
            
              Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
- 
            
              Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta