Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah agar melalukan pencegahan kebocoran data masyarakat. Terkait dugaan kebocoran data eHAC (electronic Health Alert Card). Ia meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.
Koordinasi juga perlu dilakukan dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memberikan tambahan keamanan menyangkut perlindungan data, termasuk mengenai aplikasi eHAC dan PeduliLindungi.
Puan mengingatkan, pemerintah agar benar-benar melakukan perlindungan terhadap data pribadi. Perlindungan data pribadi kata Puan harus mendapat perhatian khusus, apalagi program-program penanganan pandemi Covid-19 banyak terintegrasi secara digital.
“Pengelolaan data-data milik rakyat tidak boleh main-main. Perlindungan data-data pribadi warga harus dilakukan secara optimal agar tidak terjadi kebocoran,” kata Puan dalam keterangannya yang dikutip Kamis (2/9/2021).
Selain itu, pemerintah juga diminta tetap tetap waspada akan potensi kebocoran data. Sebab bisa shaa kebocotan data terjadi lewat platform yang menjadi mitra pemerintah sebelumnya dalam pengoperasionalan aplikasi eHAC.
Puan berharap pemerintah dapat membuat infrastruktur dengan sistem keamanan yang lebih baik terhadap aplikasi PeduliLindungi. Di mana kekinian data diri masyarakat terangkum jelas pada aplikasi tersebut.
“Perlu ada pendampingan juga dari pihak berwajib, termasuk Polri, untuk ikut memantau perlindungan data diri masyarakat. Jangan sampai akibat kebocoran data, keselamatan setiap rakyat dan keluarganya terancam,” ujar Puan.
Puan menegaskan komitmen DPR RI menyangkut perlindungan data masyarakat, yakni dengan mengebut penyusunan RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP).
“Maka kami juga mengharapkan keseriusan pemerintah dalam proses pembahasan RUU PDP agar bisa segera disahkan sebagai jaminan perlindungan terhadap data-data milik rakyat,” imbuhnya.
Baca Juga: Kebocoran Data eHAC Buat Puan Maharani Geram, Aduh!
Berita Terkait
-
Kebocoran Data eHAC Buat Puan Maharani Geram, Aduh!
-
Respon Lambat Kemenkes Soal eHAC, CISSReC Indonesia: Ketidakmengertian Dari SDM
-
Disayangkan, Respons Kemenkes dalam Kasus eHAC Terlalu Lamban
-
Catat! Kemenkes Tegaskan Data Masyarakat dalam eHAC Tidak Bocor
-
Ketua DPR: Aplikasi Pemerintah Harus Lindungi Data Warga dari Kebocoran
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun