Suara.com - Komisi I DPR meminta pemerintah melalui aparat TNI-Polri untuk memburu pelaku penembakan yang mengakibatkan tewasnya anggota TNI Angkatan Darat (AD) di Posramil Kisor Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (2/9/2021) pukul 03.00 WIT.
Diketahui empat prajurit TNI tewas usai ditembak orang tidak dikenal di titik lokasi tersebut. Menanggapi itu, Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha menegaskan pelaku harus dicari.
"Ya dicari, dicari. Maka itu mengapa TNI dilibatkan di dalam tindak pidana terorisme. Polisi kan tidak memiliki keahlian di bidang itu dan hanya TNI yang bisa melakukan. Mereka masuk ke dalam hutan," ujar Tamliha di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Kamis (2/9/2021).
Melihat aksi penembakan terhadap para prajurit TNI, Tamliha menegaskan sudah tepat pelabelan teroris disematkan kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Itu semestinya kita sudah mengatakan KKB itu teroris, bukan separatis ya. Karena dia melakukan aksi-aksi teror kepada masyarakat yang ada di Papua. Oleh karena ini pemerintah harus tegas untuk menindak para KKB sebagai lembaga teroris," kata Tamliha.
Diketahui, sebanyak empat anggota TNI Angkatan Darat ditemukan meninggal dunia akibat diserang oleh sekelompok kelompok orang tidak (OTK) dikenal di Posramil Kisor Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis pukul 03.00 WIT. Para prajurit disebut tewas usai diserang OTK saat sedang tidur di Posramil Kisor.
Mengutip Antara, Ketiga anggota TNI AD bernama Serda Amrosius, Praka Dirham, Pratu Zul Ansari ditemukan dalam keadaan tewas di dalam Posramil. Sedangkan Lettu Chb Dirman Komandan Posramil Kisor ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dalam semak-semak belukar tak jauh dari pos.
Berdasarkan informasi yang diterima masih ada satu anggota TNI AD Pratu Ikbal hingga kini dinyatakan hilang dan belum ditemukan.
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron yang dihubungi membenarkan kejadian tersebut dan dalam evakuasi.
Baca Juga: TPNPB-OPM: Kami Bertanggung Jawab Atas Tewasnya 4 Anggota TNI AD
Sementara itu, usai kabar ini mencuat, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) belakangan mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut.
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan Markas Pusat TPNPB-OPM telah menerima laporan dari Panglima Kodap Sorong Raya Deni.
“Deni mengatakan bahwa dia perintahkan untuk melakukan operasi pembunuhan itu dan panglima Kodap IV Sorong Raya TPNPB bertanggungjawab atas penyerangan ini,” kata Sebby, Kamis (2/8/2021).
Menurut Sebby, penyerangan ini merupakan bagian dari perang pembebasan Papua Barat yang dilaksanakan oleh pimpinan TPNPB di seluruh tanah Papua. Perang pembebasan Papua, tegas Sebby, akan berlanjut di seluruh tanah Papua.
“Perang pembebasan Papua tidak akan berhenti sampai di sini, tapi akan berlanjut sampai seluruh tanah Papua di semua Kodap, kapan saja perang akan mulai,” kata Sebby.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Sebut Anggaran KJP-KJMU Tetap Aman
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 7 Oktober 2025: Waspada Hujan Lokal di Sejumlah Kota
-
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
-
Dipotong Rp15 Triliun, Jakarta Alami Pemangkasan Dana Transfer dari Pusat Paling Besar
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya