Suara.com - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai orang positif Covid-19 yang berkeliaran di tempat publik lebih banyak dari yang diumumkan Menteri Luhut Binsar Panjaitan.
Dicky menyebut 1.603 orang positif Covid-19 terdeteksi tidak menjalani isolasi melalui aplikasi Pedulilindungi hanyalah sebagian kecil dari yang tak terdeteksi.
"Dari aplikasi ini bisa kita lihat efektifitasnya untuk mendeteksi pergerakan orang, pengaruhnya sangat besar, tapi pengaruh yang lebih besar adalah orang yang positif tidak terdeteksi karena testing kurang, bahkan jumlahnya bisa puluhan kali dari yang terdeteksi ini," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Selasa (7/9/2021).
Selain testing kurang, Dicky juga menyoroti penelurusan atau tracing kontak erat positif Covid-19 Indonesia tidak pernah mencapai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 1:30 orang kontak erat.
"Indonesia masih rawan, masih banyak sekali kasus yang berkembang di masyarakat, tracing Indonesia saja sudah kecil sekali hanya 15 orang kontak erat, rekomendasi WHO 30 orang, ini mengingatkan kita bahwa situasi di masyarakat masih sangat serius," jelasnya.
Dia juga meminta masyarakat untuk sadar diri untuk melaporkan ke tenaga kesehatan terdekat jika termasuk dalam kontak erat, dan menjalani isolasi dengan benar jika terpapar Covid-19.
"Kita harus bergerak di literasi, karena kalau 3T manual sulit sekali, masyarakat juga harus paham dan sadar, ini harus juga dimulai dari institusi baik swasta dan pemerintah, masih banyak pengabaian, yang mudah dicapai saja belum bisa apalagi masyarakat," tutur Dicky.
Sebelumnya, Koordinator PPKM Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada 1.625 orang positif Covid-19 yang belum diisolasi dan bisa berkeliaran di tempat publik.
Luhut menyebut ribuan orang ini terdeteksi melalui aplikasi Pedulilindungi saat pemeriksaan di tempat publik seperti restoran, mal, pusat perbelanjaan, industri hingga tempat olahraga.
Baca Juga: Perlahan Turun, Kasus Covid-19 Harian di Jogja 20-35 Orang
"Terdapat 1.603 orang dengan status positif dan kontak erat mencoba untuk melakukan aktivitas publik," kata Luhut dalam jumpa pers virtual, Senin (6/9/2021).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) itu menyebut orang-orang seperti itu dicap dengan warna hitam dan dibawa ke tempat isolasi terpusat.
Berita Terkait
-
Perlahan Turun, Kasus Covid-19 Harian di Jogja 20-35 Orang
-
Pertama di Dunia, Kuba Suntik Anak Usia 2 Tahun dengan Vaksin Covid-19
-
Vaksinasi Pelajar Palembang 6 Persen, IDAI: Ideal 100 Persen Baru PTM
-
Nilai Bansos dari APBD Kota Solo Tidak Sesuai, Dinsos Sebut Ada Potongan Pajak
-
Perlukah Tes Antibodi untuk Deteksi Tingkat Kekebalan Tubuh setelah Vaksin Covid-19?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Warga Muara Angke Habiskan Rp1 Juta Sebulan untuk Air, PAM Jaya Janji Alirkan Air Pipa Tahun Depan
-
Drama Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Gandeng 4 Ahli, Siapa Saja Mereka?
-
MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Bagaimana Ketua KPK? Ini Penjelasan KPK!
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher
-
DPR Kejar Target Sahkan RKUHAP Hari Ini, Koalisi Sipil Laporkan 11 Anggota Dewan ke MKD
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, Menteri PPPA: Usut Tuntas!
-
Klarifikasi: DPR dan Persagi Sepakat Soal Tenaga Ahli Gizi di Program MBG Pasca 'Salah Ucap'
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?