Suara.com - Seorang warga Jepang yang yang pindah ke Korea Utara pada tahun 1960-an kini menuntut negara Kim Jong Un atas janji palsu 'hidup bagaikan di surganya bumi'.
Menyadur Deutsch Welle Rabu (8/9/2021), Hiroko Saito dan 97.000 warga Jepang lainnya ditipu untuk pindah ke Utara pada 1960-an dengan imng-iming hidup nyaman.
"Kami diberitahu akan pergi ke surganya Bumi, bahwa kami akan memiliki apartemen sendiri, pekerjaan, dan rumah sakit serta sekolah gratis," kata Saito, 80 tahun.
"Mereka memberi tahu bahwa kami tidak perlu membawa apa pun, bahwa semuanya akan disediakan. Mereka terus mengulangi bahwa itu adalah surga."
Saito dan rombongan sampai di Korea Utara dengan kapal dan disambut dengan bocah kekurangan gizi berusia sekitar 6 atau 7 tahun yang memanggil di dermaga.
Saat itu Saito langsung sadar telah ditipu. Sayang, ia tak bisa kembali karena kapal yang membawa ratusan orang Jepang sudah terikat di dermaga Chongjin pada musim panas tahun 1961.
Saito disambut oleh penduduk miskin dan tentara bersenjata lengkap. Situasi segera memburuk.
Kehidupan Saito selama empat dekade berikutnya di Korea Utara adalah kisah tentang kelaparan, penindasan, kekerasan dan kematian.
Ia akhirnya bisa melarikan diri dengan melintasi perbatasan ke China dan kembali ke Jepang pada tahun 2001. Saito bilang dia tertipu.
Baca Juga: Ketahuan Nonton Crash Landing On You, 8 Anak Muda Korea Utara Dihukum Penjara
Dia dan lima pelarian lainnya sekarang menggugat di Pengadilan Distrik Tokyo, yang akan diputuskan pada 14 Oktober atas tanggung jawab pemerintah Korea Utara tentang penderitaan mereka.
Dan sementara penggugat menuntut kompensasi dari rezim Korea Utara, Saito mengatakan kampanyenya bukan tentang uang.
Ia mengatakan ada banyak orang yang masih terjebak di Korea Utara dan tak memiliki kesempatan untuk pergi, termasuk putri bungsunya uang sudah hilang kontak dengannya selama beberapa tahun terakhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
Terkini
-
Momen Pengantin Gemoy Digendong Menyeberangi Jembatan Viral, Tradisi Tolak Bala Penuh Perjuangan
-
Di DPR, KY Umumkan 13 Calon Hakim Agung dan 3 Ad Hoc HAM, Ini Daftar Nama-namanya
-
Awas Konten AI Palsu Bergentayangan! CEK FAKTA: Jusuf Hamka Promosikan Judi Online?
-
Gugatan Ijazah Gibran Disidangkan, Roy Suryo Siap Bantu Bongkar Fakta Tak Terduga
-
Pramono Ungkap DPRD Jakarta Bahas Tunjangan Rumah Rp 78 Juta Hari Ini, Akan Dipangkas?
-
CEK FAKTA: Benarkah ART Ahmad Sahroni Luka Parah Saat Penjarahan Rumahnya?
-
Tak Terima Disebut Tersangka, Azis Wellang Ngadu ke Polda Usai Viral Main Domino Bareng 2 Menteri
-
KPAI Sebut Kasus Tewasnya Ibu dan 2 Anak di Bandung Berkategori Filisida Maternal, Apa Itu?
-
Pembelaan Kompak Raja Juli dan Karding Usai Viral Foto Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan
-
Demo 8 September 2025: Tiga Aksi Unjuk Rasa di Jakarta, dari Isu Papua hingga Munir