Suara.com - Taliban sudah mengumumkan pemerintahan Afghanistan yang baru dan menunjuk beberapa tokoh lama dalam jajaran menteri.
Menyadur Sky News Rabu (8/9/2021), menteri dalam negeri yang baru adalah Sirajuddin Haqqani, salah satu buronan FBI yang paling dicari.
Perdana Menteri sementara Mullah Hasan Akhund telah memimpin pemerintahan Taliban di Kabul selama tahun-tahun terakhir pemerintahannya.
Salah satu wakilnya adalah Mullah Abdul Ghani Baradar, pemimpin pembicaraan dengan Amerika dan menandatangani kesepakatan yang menyebabkan penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam konferensi pers bahwa pemerintah ini tak bersifat kesukuan dan mewakili semua warga Afghanistan.
Pemerintah akan dipimpin oleh Akhund, dengan salah satu pendiri Taliban, Baradar, bertindak sebagai wakilnya.
Haqqani adalah kepala kelompok militan jaringan Haqqani, yang berafiliasi dengan Taliban dan berada di balik serangan paling mematikan di Afghanistan dalam 20 tahun terakhir.
Departemen kehakiman AS menyebutnya sebagai "teroris internasional yang ditunjuk khusus" dan menawarkan imbalan mencapai USD 5 juta untuk informasi tentang keberadaannya.
Jaringan Haqqani ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Amerika Serikat dan dicari oleh FBI terkait serangan Januari 2008 di hotel di Kabul, yang menewaskan 6 orang, termasuk seorang warga negara Amerika.
Baca Juga: Daftar Kabinet Taliban Jalankan Pemerintahan Afghanistan
Sejauh ini, tidak ada wanita yang masuk dalam kabinet ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional